Ketua Komisi III DPRD Muarojambi Gusar, Sudah Tiga Minggu Teken Kontrak, Kontraktor belum Kerjakan Jalan Mekar Sari
2 min readJAMBIDAILY MUAROJAMBI – Komisi III DPRD Muarojambi mengaku kesal dengan ulah Kontraktor pemenang lelang proyek pengaspalan jalan Desa Mekar Sari Kecamatan Kumpeh. Pasalnya sudah Tiga Minggu pasca ditunjuk sebagai pemenang lelang, hingga hari ini belum ada progres sama sekali, Sabtu (28/05/2022).
Kekesalan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD Muarojambi Sumarsen Purba saat turun langsung ke lokasi bersama semua anggota nya.
Ketua Komisi III Sumarsen kesal karena proyek pengaspalan jalan yang memakan dana Rp 11 miliar tersebut belum dikerjakan sama sekali padahal kontrak sudah berjalan.
Sumarsen menyebut seharusnya pihak kontraktor sudah mengerjakan jalan tersebut sebab terhitung hari ini memasuki minggu ketiga pasca penandatangan kontrak kerja yang dilakukan oleh pihak rekanan dengan pemerintah Kabupaten Muarojambi.
“Ini saya katakan, progresnya nol. Kami kecewa dengan pihak rekanan ini,” kata Sumarsen dengan nada tinggi.
Beberapa anggota DPRD Kabupaten Muarojambi yang turun langsung pada sidak tersebut diantaranya Robinson Sirait dari partai PAN, H Sulaiman dari Nasdem, Zulkifli dari Gerindra, Rido dari Golkar, Elvin dari PKB.
“Ini proyek apa, papan nama proyek tidak ada, subkantor juga tidak ada. Ini proyek besar Lo,” kesal Sumarsen.
Sumarsen bersama anggota Komisi III tidak ingin proyek sepanjang 2,8 kilometer tersebut molor dan dikerjakan diwaktu detik-detik terakhir hendak habis masa tender.
“Kalau dikerjakan sekarang, mereka takut rugi. Nanti jalan rusak dimasa pemeliharaan, mereka harus perbaiki lagi, jadinya rugi. Kalau diakhir tender, trus rusak, itu alasannya nanti masa pemeliharaan sudah lewat. Jadi bukan tanggung jawab mereka,” imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga meminta agar jalan tersebut dikerjakan dengan kwalitas yang baik. Jangan sampai baru dikerjakan jalan tersebut sudah rusak, apalagi ruas jalan ini merupakan ruas jalan yang menghubungkan ke perusahaan.
“Inikan programnya ibu Masnah, jadi sangat disayangkan sekali kalau baru dibangun, terus hancur. Kan ibu Masnah juga yang disalahkan. Makanya kita minta jalan ini dibangun dengan kwalitas terbaik,” imbuhnya.
Sementara itu, Sumartono PPTK pengerjaan jalan tersebut mengatakan jika jalan tersebut bukan tidak ada progres.
“Ada progresnya. Kita sudah lakukan pengukuran,” kata Sumarsono.
Pengerjaan jalan ini memang dilakukan sepanjang 2,8 KM dengan anggaran dana sebesar Rp 11miliar.
“Ini dana DAK, bukan APBD, harus serius kerjanya, dan kwalitas nya barus bagus, ” imbuhnya.(Hmi)