5 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Satu Pekerja Diizinkan Pulang Setelah Mendapat Perawatan Medis Pasca Kecelakaan Kerja di Area NEB#9

3 min read

logo petrochina

JAMBIDAILY JAKARTA – SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd. menginformasikan bahwa seorang pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di Area NEB#9 dan dirawat di rumah sakit di Jambi telah diizinkan pulang pada hari Senin (26/12). Kondisi lima pekerja lainnya yang dirawat di rumah sakit di Jakarta juga berangsur membaik.

Dari lima pekerja yang masih dirawat di Jakarta, satu berada dalam perawatan intensif dan empat lainnya berada di bangsal perawatan biasa. Kecelakaan kerja yang terjadi Minggu (18/12) di area NEB#9 yang berlokasi di Betara, Tanjung Jabung Barat, Jambi, melukai delapan pekerja.

Dua di antaranya, Kastalani dan Randi Afrianto, meninggal setelah dirawat selama beberapa hari di Jakarta. Keduanya telah dimakamkan oleh keluarga masing-masing di Tanjung Jabung Barat.

“Di tengah kedukaan mendalam yang dirasakan PetroChina dan keluarga korban, kami sangat bersyukur menyaksikan perkembangan kesehatan teman-teman yang masih dirawat. Kami mohon doa dan dukungan agar para pejuang kami semakin kuat dan dapat menjalani pengobatan dengan baik,” Vice President Human Resources and Relations Dencio Renato Boele mengatakan.

Pada hari Senin (26/12), Dencio mendampingi Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat mengunjungi pasien dan keluarga mereka di Jakarta. Perwakilan dari SKK Migas pusat Safe’i juga hadir dalam kunjungan tersebut.

Dengan kondisi yang membaik, dua orang pekerja dapat berkomunikasi langsung dengan bupati, meski harus dilakukan melalui telepon ruangan.

Anwar juga bertemu dengan anggota keluarga lain yang mendampingi para pekerja dan memberikan semangat serta dukungan.

“Mari kita doakan kesembuhan yang cepat bagi para pasien. Dan semoga keluarga terus diberi kekuatan dan kesehatan untuk mendampingi proses penyembuhan,” Anwar mengatakan.

Sampai dengan saat ini, investigasi internal mengenai kecelakaan kerja di area NEB#9 masih berlangsung. Namun, telah dipastikan bahwa saat terjadi kecelakaan, semua pekerja menggunakan APD lengkap sesuai dengan prosedur dan memiliki kelengkapan dokumen izin kerja yang diperlukan.

Di tempat yang berbeda Kepala Perwakikan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sudah hadir didampingi SKK Migas melihat langsung kondisi para pegawai yang menjalani perawatan.

“Ini merupakan bentuk perhatian yang mudah-mudahan bisa mengurangi kesedihan dari para korban dan juga keluarga serta bisa membangkitkan kembali semangat agar pegawai tersebut segera pulih.” Ungkap Anggono.

Ia juga menyampaikan selain tindakan medis yang terus kita upayakan demi kesembuhan para korban, pemulihan trauma dari pasca kejadian juga diperlukan salah satunya melalui perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. “kita masih berduka dengan meninggalnya 2 korban kemarin, tapi juga harus optimis dan fokus untuk kesembuhan dari yang lainnya.” Lanjut Anggono

“kami bersama PetroChina terus berupaya semaksimal mungkin untuk penyembuhan korban dan akan terus memantau perkembangan kondisi korban lainnya yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit,” Tegas Anggono.

SKK Migas – KKKS selalu menerapkan SOP yang handal di setiap jalannya operasi hulu Migas untuk pemenuhan kebutuhan energi nasional. Segala hal dilakukan dengan memperhatikan keselamatan jiwa dan lingkungan di wilayah operasi agar mencegah terjadinya korban jiwa. Kejadian ini memang sangat kita sayangkan sehingga menjadi duka yang sangat mendalam bagi seluruh insan hulu Migas.

Atas hal yang terjadi, SKK Migas beserta KKKS PetroChina sangat mengharapkan dukungan semua pihak baik pemangku kepentingan serta seluruh elemen masyarakat untuk turut mengedepankan K3L dan HSE di wilayah operasi hulu Migas yang merupakan objek vital nasional yang turut memberikan manfaat berganda di daerah.

“kami pun tentunya berharap agar penelusuran insiden ini pun bisa segera memperoleh hasil untuk mengetahui faktor risiko dan penyebab atas insiden yang terjadi.” Tutup Anggono. (*/)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 + = 24