20 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Ragam Kearifan Lokal Meriahkan Kenduri Swarnabhumi

2 min read

JAMBIDAILY BANGKO – Beraneka ragam kearifan lokal memeriahkan pelaksanaan Festival Pangkalan Jambu Blek Gedang Anak Negeri (Kenduri Swarnabhumi) di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu.

Tidak hanya ragam kuliner lokal yang ditampilkan dan dihidangkan untuk para pengunjung, tapi juga berbagai kerajinan tangan dan aneka karya kreatif menghiasai suasana Kenduri Swarnabhumi yang melibatkan seluruh masyarakat.

Salah satunya adalah benda unik yang terdapat di belakang arena utama Kenduri Swarnabhumi. Di lokasi itu ada Kincir Sungai yang terus berputar digerakan air dari aliran sungai di arena acara.

‘’Kincir Sungai ini miniatur dari Kincir Sungai sebenarnya yang dari ratusan tahun dulu secara turun temurun dibuat warga Kecamatan Pangkalan Jambu, sebagai sarana pengairan sawah,’’ujar Dedi warga Dusun Nangko Desa Tiga Alur.

Namun lanjut Dedi seiring perjalanan waktu sudah belasan tahun terakhir, Kincir Sungai itu tidak lagi terlihat digunakan warga untuk mengairi kebutuhan air persawahan. Warga sudah banyak menggunakan pompa air.

Untuk itulah terang Dedi, pada Kenduri Swarnabhumi tersebut Kincir Sungai ini ditampilkan, sehingga warga akan kembali mengenang peran Kincir Sungai itu dalam menunjang keberhasilan pertanian sawah masyarakat.

Terpisah, Wabup Merangin Nilwan Yahya mengharapkan generasi sekarang ini jangan terlalu dimanjakan dengan kemajuan teknologi, sehingga melupakan alat tradisional yang pernah membantu warga dalam mengelola sawahnya.

‘’Pengairan sawah dengan menerapkan Kincir Sungai ini tidak menggunakan biaya, baik itu bahan bakar minyak atau listrik. Kincir ini diputar dengan memanfaatkan air yang mengalir, sehingga angat efektif sekali,’’terang Wabup.

Bayangkan bila menggunakan pompa air, tentu membutuhkan bahan bakar minyak atau listrik. Penggunaan teknologi boleh-boleh saja tegas wabup, tapi lihat dulu mana yang lebih efektif.

Sementara itu sebelumnya, ada seorang anak yang tengah serius memperhatikan proses kerja Kincir Sungai tersebut. ‘’Saya juga tidak tahu, dari tadi anak saya yang baru berumur enam tahun senang sekali melihat Kincir Sungai ini,’’ujar Supik ibu anak tersebut. (teguh/kominfo)

 

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + = 7