Ada 1.500 KK Terdampak Banjir, Lurah Legok Kota Jambi: Hampir 60 Persen Sudah Tergenang
2 min readJAMBIDAILY PERISTIWA – Meluapnya Sungai Batanghari, sebabkan ketinggian air terus meningkat serta belum memperlihatkan penurunan di kota Jambi dan sekitarnya, sehingga area berdataran rendah sudah merasakan dampaknya.
Ada kurang lebih 1.500 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kelurahan Legok, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi. Air sudah menggenangi sekitaran rumah warga walaupun masuk kedalam rumah karena rumah warga di kelurahan legok mayoritas berjenis panggung.
“Saat ini berdasarkan pengukuran oleh Dinas Damkartan, ketinggian sungai Batanghari sudah diangka 14,76 meter,” kata Lurah Legok, Rahmansyah, Senin (15/1/2024) sebagaimana dilaporkan jambiprima.com mediagroup jambidaily.com.
Kata Rahmansyah, beberapa titik jalan di Legok sudah mulai terendam banjir dengan ketinggian mulai dari 50 cm hingga 100 cm. Sehingga mengakibatkan kendaraan baik roda dua dan roda empat tak bisa lewat.
“Terutama di depan kantor lurah juga jalannya sudah tergenang, sehingga kami terpaksa memindahkan pelayanan ke Posko Terpadu yang ada di dekat jembatan Pelangi, Pulau Pandan,” katanya.
Meskipun mayoritas rumah panggung, namun sudah ada enam kepala keluarga yang diungsikan ke tempat yang lebih aman, di rumah salah satu warga yang berada di Kampung Baru.
“Sementara untuk rumah sudah ada 70 sampai 75 rumah yang terendam banjir. Untuk di depan kantor lurah itu ketinggian air sudah 1,20 meter. Sehingga untuk bisa ke kantor Lurah itu masyarakat membutuhkan perahu akan tetapi guna menunjang pelayanan yang lebih optimal, maka pelayanan sementara kami pindahkan ke Posko terpadu,”.
“Untuk rumah-rumah yang sudah terendam kami minta listriknya untuk dipadamkan, supaya tidak membahayakan. Kalau untuk masyarakat yang rumahnya belum terendam listriknya masih menyala,” ujarnya.
Dari 42 RT yang ada di Kelurahan Legok, hampir 60 persennya sudah tergenang. Masyarakat beraktivitas sehari-harinya menggunakan perahu.
Sementara itu, Ketua RT 27 Legok, Majid mengatakan hampir seluruh rumah di wilayahnya merupakan rumah panggung. Meski air belum masuk ke rumah, namun aktivitas sehari-hari mulai terganggu.
“Dari rumah ke atas menggunakan perahu. Motor kita parkir di jembatan, tentunya akan menambah biaya pengeluaran, baik biaya naik perahu dan parkir,” ujarnya.
Ia menyebut kemungkinan tinggi air masih terus bertambah karena banjir masih menggenangi wilayah barat Jambi.
“Dengan curah hujan dari hari ke hari debit air terus bertambah kemungkinan akan terus bertambah karena kita ada limpahan dari Bungo,” ujarnya.
Hingga hari ini (Jum’at, 18/01/2024) kondisi cuaca di kota Jambi, masih sering diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. (*/Edit:HN)