4 Mei 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Segera “Move On”

3 min read

Oleh: Khotib Syarbini, SHI

Pemilihan presiden selalu menjadi momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara.

Dan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Republik Indonesia 2024 ini telah usai. Babak permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) pun sudah diputuskan.

MK menolak seluruh permohonan perselisihan hasil pemilihan umum atau sengketa hasil Pilpres 2024, yang diajukan oleh pemohon yakni pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pemohon pasangan capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hal ini setelah MK membacakan pertimbangan permohonan yang dimohonkan pemohon.

Dan Ketua MK Suhartoyo membacakan amar putusan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya yang berlangsung di ruang sidang pleno gedung MK, Jakarta, Senin (22/4/2024) lalu.

Setelah proses pemilihan usai, sidang PHPU pun diputuskan, langkah selanjutnya yang diharapkan adalah kemampuan untuk segera “move on” dari perbedaan politik dan membangun kesatuan sebagai satu bangsa.

Pilpres seringkali memunculkan polarisasi dan perpecahan di antara warga negara, terutama di era digital di mana opini-opini tersebar dengan cepat dan luas.

Namun, penting bagi kita untuk menggeser fokus dari perbedaan politik menuju agenda-agenda bersama yang lebih besar.

Langkah awal dan paling pertama yang harus diambil adalah menerima hasil pemilihan dengan lapang dada.

Demokrasi dapat mengajarkan kita bahwa setiap suara memiliki nilai, dan meskipun pilihan politik berbeda, kita adalah bagian dari satu bangsa yang sama.

Kemudian, perlu beralih ke arah rekonsiliasi dan persatuan. Pemilihan presiden hanyalah bagian dari perjalanan panjang menuju kemajuan.

Kita perlu bersatu kembali untuk menghadapi tantangan bersama, seperti memperbaiki ekonomi, terus memperbaiki infrastruktur, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat kedaulatan negara.

Membangun dialog dan toleransi adalah kunci dalam proses “move on” pasca-pemilihan.

Menghormati perbedaan pendapat dan mendengarkan sudut pandang orang lain, hal ini akan membantu meredakan ketegangan politik dan memperkuat fondasi persatuan.

Selain itu, hal yang sangat penting juga untuk fokus pada pembangunan institusi demokrasi yang lebih kuat lagi.

Pemilu itu harus menjadi momen evaluasi untuk memperbaiki proses dan memastikan bahwa suara rakyat tercermin dengan adil dan transparan.

Yang tak kalah pentingnya lagi adalah peran media dan tokoh masyarakat dalam mendukung rekonsiliasi pasca-pemilihan.

Media akan dapat memainkan peran besar dalam mempromosikan dialog yang sehat dan menghindari narasi yang memperkeruh suasana.

Tentu “move on” pasca-pemilihan bukan hanya soal mengakhiri perdebatan politik, tetapi juga tentang membangun kesatuan dan menciptakan momentum positif untuk melangkah maju sebagai bangsa.

Dan panggilan untuk setiap warga negara untuk fokus pada hal-hal yang menyatukan, bukan yang memisahkan, demi kebaikan bersama dan masa depan yang lebih baik.

Selamat bekerja kepada Presiden dan wakil Presiden terpilih pilihan rakyat Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka, rakyat menanti kerja lima tahun ke depan.

Bekerjalah untuk kepentingan bangsa, dan rakyat berharap besar atas perbaikan dan perubahan pada negeri yang sangat dicintai ini. (Penulis seorang jurnalis tinggal di Jambi)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 4 = 3