Bekali Karyawan Saat Kondisi Darurat, SKK Migas PetroChina Gelar Pelatihan Penanganan Luka Bakar di Tempat Kerja

JAMBIDAILY ADV – Dalam upaya meningkatkan keselamatan kerja dan kesiapsiagaan menghadapi insiden di lingkungan kerja, SKK Migas – PetroChina International Jabung Ltd menggelar Training Penanganan Luka Bakar yang dilaksanakan di Rec Hall Basecamp Geragai pada Minggu pagi (22/6/2025).
Pelatihan ini dilaksanakan dengan mendatangkan narasumber profesional dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, yakni dr. Ayu Diah, Sp.BP-RE, bersama tim keperawatan spesialis luka bakar.
Pelatihan ini sangat berguna untuk membekali para pekerja dengan pengetahuan serta keterampilan praktis dalam menangani luka bakar secara cepat, tepat, dan aman. Kegiatan diikuti oleh 25 peserta dari berbagai departemen yang ada di lingkungan kerja PetroChina, seperti dari tenaga medis Jabung Field, Medical Jakarta, Puskesmas Sukarejo Tanjab Barat, hingga perwakilan dari QHSE Departement, Production, NGF Operation, BGP Operation, Fabshop, Field Asset, dan Civil. Keberagaman latar belakang peserta ini menunjukkan pentingnya pelatihan penanganan luka bakar sebagai bagian dari sistem keselamatan terpadu di lingkungan kerja migas
Salah satu peserta pelatihan, M. Amin Rais, perwakilan dari Departemen HSE yang bertugas sebagai Dokumen Control, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disampaikan. Ia menuturkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan tentang metode penanganan luka bakar yang benar serta mengoreksi berbagai kesalahan umum yang kerap dilakukan masyarakat saat menghadapi korban luka bakar.
“Selama ini, banyak beredar video atau informasi di masyarakat yang menyarankan pengolesan odol atau kecap ke area luka bakar. Ternyata itu keliru dan berisiko memperparah kondisi luka. Di pelatihan ini kami benar-benar diberi pengetahuan ilmiah dan praktik terbaik dalam penanganan awal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa fasilitas dan alat medis yang dimiliki PetroChina saat ini sudah sangat memadai untuk menangani kasus-kasus darurat seperti kebakaran dan luka bakar. Bahkan, beberapa waktu lalu pihaknya pernah menangani kasus luka bakar di lokasi kerja, dan seluruh prosedur penanganan dapat dilakukan dengan baik berkat kesiapan fasilitas.
“Alhamdulillah semua aman karena kami didukung dengan sarana medis yang lengkap,” tambahnya.
Peserta lain, Yosefine Ratnawati, juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini memperkenalkan metode penanganan luka bakar terbaru yang sebelumnya belum banyak diketahui, seperti penggunaan plastik wrap untuk menutup luka sebelum tindakan medis lebih lanjut.

“Ini ilmu baru bagi kami. Tidak hanya teori, tapi juga praktik langsung dengan panduan dari tim RSPP. Kami juga berkesempatan untuk mencoba sendiri teknik yang benar, dan tentu akan segera menerapkannya di lingkungan kerja,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Ayu Diah, Sp.BP-RE, selaku narasumber utama menjelaskan, bahwa pelatihan ini dirancang tidak hanya sebagai sesi penyampaian materi, tetapi juga sebagai forum interaktif yang memungkinkan peserta berlatih dan mengevaluasi keterampilan langsung di lapangan.
“Kami tidak hanya memberi teori, tapi juga mengadakan simulasi langsung, diskusi kasus, dan skill station, sehingga peserta bisa langsung mencoba mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani luka bakar. Bahkan, kami menyiapkan probandus atau model korban luka bakar, agar peserta tidak hanya membayangkan tapi bisa melihat wujud nyata luka dan menilainya secara klinis,” paparnya.
Pelatihan ini ditutup dengan kompetisi kecil antar peserta sebagai bentuk evaluasi pemahaman dan keterampilan yang telah diperoleh selama pelatihan.
“Dari kompetisi ini, kami bisa melihat sejauh mana penyerapan materi oleh peserta dan apakah metode yang kami ajarkan bisa diaplikasikan di lingkungan kerja mereka,” pungkasnya.
Training ini merupakan bagian dari program berkelanjutan PetroChina dalam memperkuat kapasitas SDM di sektor keselamatan kerja dan kesehatan (K3). Dengan pembekalan yang tepat dan sistematis, perusahaan berharap seluruh pekerja mampu bertindak cepat, tepat, dan profesional dalam menghadapi dan menangani bila terjadi luka bakar di lapangan.(*/Rosta)