22 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Terapkan Protokol Kesehatan, Unsur Penting dalam ‘New Normal’

2 min read

Ilustrasi. Menerapkan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan 'new normal'. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

JAMBIDAILY NASIONAL – Beradaptasi dengan ‘new normal’ menjadi salah satu jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan virus corona penyebab Covid-19. Menerapkan protokol kesehatan demi mencegah Covid-19 menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan ‘new normal‘.

Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19 di era ‘new normal‘ ini.

New normal ini yang penting satu hal, menerapkan protokol kesehatan,” kata Tirta dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (27/5).

Sejak Covid-19 mulai menjejakkan kakinya di beberapa negara lain setelah mewabah di China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berkali-kali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol gaya hidup sehat. Protokol ini dilakoni untuk mencegah penularan Covid-19.

Pemerintah Indonesia sendiri telah menegaskan bahwa protokol kesehatan yang harus dijalankan masyarakat adalah dengan menggalakkan pola hidup sehat dan bersih.

Masyarakat dianjurkan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruang, menghindari menyentuh wajah saat tangan dirasa kotor, menghindari kerumunan, serta menjaga jarak fisik atau menerapkan physical distancing.

Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan untuk menjaga pola makan dan memperhatikan kecukupan nutrisi yang dibutuhkan. Tidur teratur dalam waktu yang cukup juga perlu digalakkan demi menjaga daya tahan tubuh. Orang dewasa disarankan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam.

Solusi Putus Mata Rantai Penularan

Virus corona penyebab Covid-19 tak akan bisa hilang di tengah masyarakat. Adaptasi dengan ‘new normal‘ menjadi jalan keluar untuk memutus mata rantai penularan infeksi virus corona.

“Covid-19 tidak bisa hilang total, hanya bisa dikontrol. Layaknya TBC dan malaria, dia [Covid-19] hanya bisa dikontrol sampai titik minimal,” ujar Tirta.

Sebagaimana diketahui, istilah ‘new normal‘ belakangan kerap digaungkan banyak pihak. Istilah ‘new normal‘ sendiri merujuk pada cara atau gaya hidup baru yang mencoba ‘berdamai’ dengan keberadaan virus SARS-CoV-2 di tengah masyarakat.

Saat ini, adaptasi masyarakat untuk menjalani hidup ‘new normal‘ sangat dibutuhkan demi memutus mata rantai infeksi virus corona.

Masyarakat, lanjut Tirta, harus bisa menerima keberadaan virus corona penyebab Covid-19. “Paling penting, [masyarakat bisa] menerima [virus corona], bukan bersalaman dengan Covid-19,” kata Tirta.

Adaptasi ‘new normal‘ sendiri bisa berlaku pada berbagai sendi kehidupan masyarakat. Pada restoran, misalnya, Tirta mencontohkan. Restoran, kata dia, bisa memberikan sekat plastik untuk menjaga jarak fisik bagi pelanggan yang ingin menghabiskan waktu untuk bertegur sapa sambil makan bersama. (fey/asr)/cnnindonesia.com

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

21 − 20 =