Perintah Tegas Jenderal Andika : Saya Ingin Utuh, Jangan Dipecah
2 min readJAMBIDAILY JAKARTA – Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan perintah kepada jajarannya terkait tindak lanjut pengiriman bantuan, terutama pengadaan Rumah Sakit Lapangan, bagi korban bencana alam di Sulawesi Barat (Sulbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
Rumah Sakit Lapangan itu sebelumnya diajukan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/ Hasanuddin Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Andi Sumangerukka.
Jenderal Andika dalam pengarahan yang diberikan lewat teleconference kepada jajaran petinggi TNI AD, meminta pengadaan Rumah Sakit Lapangan dilakukan secara utuh.
“Jadi begini. Rumah sakit itu tidak bisa dipecah. Kapasitas 100 bed itu harus benar-benar sudah lengkap. Jadi, kalau kita operasikan sebagian, sama saja bohong, tidak maksimal,” kata Andika kepada jajarannya sebagaimana dikutip dari video pada akun resmi TNI AD di YouTube, Sabtu (23/1).
Dalam teleconference itu Jenderal Andika didampingi antara lain oleh Asintel Kasad, Aslog Kasad, Asops Kasad, Aslat Kasad, Aspers Kasad, dan Irjenad.
Mantan Panglima Kodam XII/Tanjungpura (meliputi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah) itu pun memerintahkan pengadaan Rumah Sakit Lapangan harus utuh, tidak digelar setengah-setengah.
“Jadi, saya ingin utuh. Tidak satu Kompi. Pokoknya dilengkapi semua kebutuhan personel yang akan mengawaki rumah sakit ini,” kata jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu.
Jenderal Andika ingin semua fasilitas Rumah Sakit Lapangan untuk saudara-saudara yang menjadi korban bencana alam itu lengkap.
“Jadi, paket ini paket satu, sehingga fasilitas rumah sakit semuanya benar-benar ada di sana,” tegas mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.
Apalagi, Jenderal Andika menegaskan, Rumah Sakit Lapangan itu sebetulnya sudah didesain sangat lengkap.
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) itu menegaskan bahwa semua fasilitas ada di sana sehingga jangan dipecah-pecah.
“Rumah sakit ini pengadaan kami, sudah kami desain sedemikan rupa. Ada dapurnya, ada gensetnya, ada tempat tidur, IGD, ICU, segala macam itu ada semua. Jadi, jangan pernah dipecah. Jangan, sempat tergelar setengah-setengah karena tidak akan lengkap,” katanya.
Jendeal Andika pun memerintahkan Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto mulai merencanakan organisasinya.
“Dua Pangdam ini mulai merencanakan organisasinya sehingga ketika aset-aset ini tiba di sana, kita punya kendali,” ungkap Jenderal Andika.
Seperti diketahui, bantuan untuk korban bencana alam di Sulbar dan Kalsel sudah diberangkatkan menggunakan dua kapal laut milik TNI AD, yakni ADRI 50 dan ADRI 51 pada 18 Januari 2021.
Pengiriman bantuan dikoordinir oleh Pusat Pembekalan Angkutan Angkatan Darat yang dipimpin Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo. (jpnn.com)