Bisnis di Masa Pandemi, Mahasiswi ini Memperoleh Keuntungan Ratusan Hingga Jutaan Rupiah
3 min readJAMBIDAILY JURNAL – Pandemi Covid-19 tidak hanya memberikan dampak terhadap kesehatan saja akan tetapi berdampak pada sektor perekonomian. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) yakni Nadiem Makarim, telah resmi meluncurkan program “Belajar dari Rumah” sebagai alternatif belajar di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Ketika kuliah secara daring mahasiswa dna mahasisi memiliki banyak waktu luang. Waktu luang inilah dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk berwirausaha demi menambah pemasukan di tengah situasi pandemi Covid-19, jika kalian memiliki bakat dalam merias, usaha jasa tata rias bisa menjadi solusinya.
Usaha ini sangat cocok untuk seseorang yang memiliki banyak waktu luang dan juga untuk pengangguran khususnya kaum perempuan dan ibu-ibu yang memiliki kemampuan merias.
Bisnis tata rias pengantin ini termasuk bisnis jasa yang tidak akan pernah mati. Sebab, semua orang akan melangsungkan pernikahan dan membutuhkan jasa dari seorang perias pengantin. Jasa tata rias ini tidak hanya dibutuhkan saat pernikahan saja tetapi juga untuk kegiatan yang sifatnya khusus seperti menghadiri undangan, wisuda, pesta dan sebagainya yang tidak dapat dilakukan sendiri.
Pasalnya riasan wajah untuk moment-moment tersebut sama sekali berbeda dengan riasan harian, perlu adanya tampilan yang lebih mewah dan spesial sehingga bisa tampil dengan maksimal di suatu acara.
Untuk tampil cantik dengan menggunakan kosmetik sudah menjadi kebutuhan untuk kaum hawa, dengan mengenakannya setiap wanita yang tabiatnya ingin selalu tampil menawan bisa terpenuhi, maka tidak heran merias wajah akan menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan.
Riliyanda mahasiswi Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi, menggeluti keterampilan di bidang tata rias, ia telah lihai merias untuk acara pernikahan, pertunangan, wisuda, dan acara formal lainnya. Banyak pelanggan yang merasa sangat puas dengan hasil riasannya, karena memang Rili sangat berkompetensi dalam hal merias.
Dia mulai tertarik untuk terjun ke dunia tata rias sejak masuk kuliah sampai saat ini. Bakat tata rias yang dimiliki Rili turun dari Ibunya, karena sebelumnya sang Ibu juga telah lama membuka jasa tata rias. Di masa pandemi inilah ia memiliki banyak waktu luang sehingga bisa membagi waktunya untuk bekerja dan kuliah secara daring.
“Saya mulai tertarik untuk terjun ke dunia make up sejak masuk kuliah sampai sekarang dan kebetulan karena kuliah online saya bisa sambil kerja, Ibu saya juga sudah lama membuka jasa tata rias.”
Usia Rili yang dibilang masih sangat muda yakni 20 tahun, sudah memiliki penghasilan sendiri dan itu tidak sedikit, ia memperoleh keuntungan ratusan hingga jutaan rupiah. Memang benar bahwa skill itu mahal. Tidak semua orang memiliki keahlian dalam tata rias.
“Kalau penghasilan itu tergantung untuk acara apa, biasanya kisaran 100 ribu sampai 2 juta”
Dengan bekerja ia bisa membantu perekonomian keluarga, dalam membayar uang kuliah tunggal (UKT) sebisa mungkin ia memakai uang hasil keringatnya sendiri. Dia tidak mau menyusahkan keluarganya, memang Rili adalah seorang pekerja keras, dia mempergunakan uangnya sebaik mungkin.
“Uangku itu ya contohnya buat kuliah dan kebutuhan lainnya.”
Nah, dari mahasiswi ini kita dapat belajar bahwa manfaatkan lah waktu luang sebaik mungkin, misalnya bisa digunakan untuk berwirausaha, karena mahasiswa itu tidak hanya di tuntut untuk memperoleh nilai bagus saja akan tetapi juga harus berjiwa enterpreneurship.
Ditulis Oleh
Hibah Hidayah
Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Jambi
*Isi Artikel menjadi tanggung jawab penuh penulis, termasuk Sumber dan referensi yang dicantumkan