Mari Kita Vaksin
2 min readJAMBIDAILY MUARO BUNGO – Polemik vaksinasi untuk segera menghilangkan vaksin di muka bumi seringkali terjadi ditengah masyarakat. Padahal jelas program Vaksinasi yang dicanangkan Pemerintah sangat baik dan tanpa dipungut biaya sama sekali.
Selain itu, pemerintah juga memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk vaksin. Pelaksanaan vaksin bukan hanya dilaksanakan di rumah sakit maupun dinas kesehatan. Pelaksanaan vaksin juga dilakukan di puskesmas-puskesmas terdekat. Bahkan beberapa pihak seperti Kodim, Polres dan lain sebagainya juga melaksanakan vaksinasi.
Meski telah diberi kemudahan, banyak masyarakat yang belum melaksanakan vaksin. Masyarakat masih ada yang salah dalam menafsirkan vaksin tersebut. Padahal, vaksin sangat penting untuk dilakukan.
Salah satu masyarakat yang telah melaksanakan vaksin, Lisnawati (20) belum lama ini melaksanakan vaksin. Ia menceritakan, pada awalnya dirinya tidak mau divaksin karena banyak pro dan kontra tentang vaksin tersebut.
“Tentang vaksin yang beredar di masyarakat banyak versi. Oleh karena itu, pada awalnya saya enggan melakukan vaksin karena takut,” ujar Lisnawati.
Ketakutan gadis berusia 20 tahun bukan tanpa alasan. Ia menceritakan, dimasyarakat banyak yang mengumbar hoak tentang vaksin ini. Ada yang mengatakan vaksin ini palsu, ada yang mengatakan vaksin dari negara luar dan hanya ingin mengambil data-data masyarakat Indonesia.
“Jaman sekarang jangan mudah percaya dengan kabar-kabar yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Kalau kita percaya dengan semua kabar palsu, niscaya virus corona tak akan segera hilang,” jelas Lisnawati.
Pada akhirnya, karena banyaknya informasi yang beredar, Lisnawati mencari tahu kebenaran tentang vaksin tersebut. Setelah beberapa kali membaca dan mencari tahun dari berbagai sumber akhirnya ia percaya vaksin salah satu upaya pemerintah untuk menghilangkan virus Corona.
“Setelah saya mencari tahu, saya langsung yakin dan melakukan vaksin tanggal 14 juli kemarin. Jika saya boleh mengkritik pemerintah, susahnya pelaksanaan vaksin hanya dikarenakan sosialisasi yang masih minim di tengah-tengah masyarakat. Jika masyarakat diberitahu, maka saya yakin tidak termakan akan berita palsu atau hoak. Bisa dikatakan saat ini informasi kejelekan tentang vaksin lebih mendominasi daripada efek positifnya,” pungkas Lisnawati.
Oleh : Budi Prasetyo