Bermitra dengan Asian Agri, KUD Makmur Rezeki Lakukan Tumbang Perdana
2 min readJAMBIDAILY BATANGHARI– Koperasi Unit Desa (KUD) binaan PT Inti Indosawit Subur (Asian Agri), KUD Makmur Rezeki, melakukan tumbang perdana di Desa Bulian Jaya, Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, yang menandai dimulainya peremajaan kebun sawit rakyat seluas 130 hektar.
Program peremajaan kebun kelapa sawit atau replanting yang dilakukan petani mitra Asian Agri bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit tanpa membuka lahan baru. Tumbang perdana ini sebagai awal peremajaan tanaman kelapa sawit yang sudah tidak produktif untuk diganti dengan tanaman baru menggunakan bibit unggul Topaz.
Penggunaan bibit unggul dalam peremajaan kebun sawit adalah salah satu faktor utama yang dapat membantu mengoptimalkan produktifitas kebun sawit.
Acara tumbang perdana ini ditandai dengan penumbangan perdana pokok kelapa sawit. Kegiatan tumbang perdana ini dihadiri oleh Kepala Bagian Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batang Hari, Jumri, Kepala Desa Bulian Jaya, Budi Irawan, Ketua KUD Makmur Rezeki, Usman, Koordinator Plasma Asian Agri ambi, Puji L. Sitompul, Senior Manager PT Inti Indosawit Subur Kebun Muara Bulian, Imam Setiyadi, beserta seluruh staf Plasma Kebun Muara Bulian dan seluruh ketua Kelompok Tani di bawah naungan KUD Makmur Rezeki.
Ketua KUD Makmur Rezeki, Usman, menyampaikan, terima kasih ke pihak perusahaan dan instansi terkait atas terselengga penumbangan perdana ini.
“Petani sudah mempersiapkan diri dari tahun 2016, harapannya supaya replanting berjalan cepat dan baik sehingga kesejahteraan petani dapat meningkat kembali.”
Kepala Desa Bulian Jaya, Budi Irawan sebagai pemerintah setempat, memberikan dukungan kepada KUD dan para petani sawit di Desa Bulian Jaya serta mengungkapkan apresiasinya kepada perusahaan mitra sehingga kegiatan yang ditunggu-tunggu petani selama ini dapat berjalan lancar
Sementara itu Koordinator Plasma Puji L. Sitompul, menyampaikan “Keterlambatan penumbangan kebun kelapa sawit di KUD Makmur Rezeki yang memakan waktu sampai 5 tahun ini tentu ada hikmahnya, dimana terdapat perubahan regulasi dana BPDPKS yang semula 25 juta per hektar sekarang menjadi 30 juta per hektar, kemudian perusahaan menjamin produksi yang lebih cepat di tahun ke-3 sebelum pemotongan kredit bank, sehingga hasil produksi tersebut dapat mengurangi pinjaman ke bank dan peluang pelunasan kavling dapat lebih cepat didukung dengan standar budidaya tanaman yang baik dari perusahaan sebagai mitra pelaksana.”
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batang Hari yang diwakilkan oleh Kepala Bagian Jumri menyampaikan “Peremajaan kelapa sawit KUD Makmur Rezeki ini agar dikawal bersama sehingga dapat berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan.” (*)