Apakah ASI Memiliki Antibodi Penghalau Corona?
2 min readJAMBIDAILY KESEHATAN – ASI dikenal luas karena banyak manfaatnya untuk kekebalan tubuh bayi dan memerangi infeksi tertentu. Namun, di tengah pandemi Covid-19, hal ini menjadi pertanyaan besar.
Apalagi, terdapat kasus di mana seorang ibu di AS diminati tidak menyusui anaknya. Alasannya karena ia didiagnosa terinfeksi Covid-19.
Hal ini membuat peneliti Rebecca Powell dari sekolah kesehatan Icahn Mount Sinai New York mencoba melakukan penelitian. Penelitian yang ia lakukan, termasuk berbeda, karena tidak melihat antibodi dari darah melainkan dari ASI.
Dari 800 sampel yang diteliti, ia menemukan hasil mengejutkan. Di mana antibodi virus corona ditemukan dalam ASI dari 80% sampel yang ia uji.
“Antibodi dalam ASI sangat sulit dibandingkan dengan yang ditemukan dalam darah, karena mereka dirancang untuk bertahan hidup di usus dan saluran pernapasan bayi untuk membantu menghalau infeksi,” kata Powell dikutip dari AsiaOne.
Meski begitu, ia melihat harus ada pengembangan lain dalam pengujian ini. Apalagi, banyak peneliti telah menyoroti bahwa memiliki antibodi dalam ASI tidak selalu menjamin anak-anak pasti kebal corona atau kekebalan itu pasti bertahan lama.
Ini ditambah pula dengan sebuah studi baru-baru ini yang menunjukkan bahwa antibodi virus corona dapat menurun hanya dalam dua bulan setelah infeksi. Ilmuan top AS Anthony Faucy juga sempat meragukan vaksin akan memiliki waktu lama menahan Covid-19.
Sementara Direktur Stanford Health Communication Initiative, Seema Yasmin memberikan peringatan. Ia justru melihat, rasa aman palsu karena penelitian ini.
“Kita berada di masa awal penyakit dan penelitian tentang antibodi dalam ASI, sehingga saya khawatir tentang siapa pun yang mengembangkan serangkaian rasa “aman palsu” tentang menyusui anak mereka,” katanya kepada Business Insider.
“(Tentunya( dengan asumsi bahwa anak itu memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi terhadap Covid-19.” (cnbcindoensia.com)