MERDEKA Ditengah Pandemi
4 min readOleh: Deno Agustrianto (Wakil Ketua 2 PMII Cabang Kota Jambi)
Tepat pada hari ini tanggal 17 Agustus 2020 genap umur Indonesia Merdeka ke 75 Tahun. Memperingati hari merdeka ditengah Pandemi Covid – 19 menjadi hal yang sangat berbeda dari peringatan-peringatan sebelumnya.
Tidak seperti biasanya. Keramaian, perlombaan, dan keseruan lainnya yang telah membudaya diperingati setiap tahun hari kemerdekaan Indonesia di setiap pelosok desa dan ditengah kota. Bendera merah putih tak semarak dan seramai peringatan di tahun-tahun yang lalu.
Namun semangat kita harus tetaplah sama. Kita harus ingat bagaimana perjuangan para pahlawan ketika dulu jiwa dan raga dipersembahkan sepenuhnya untuk kita nikmati hari ini. Pandemi Covid – 19 tidak menjadi penghalang kita untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
Meskipun kita semua harus taat aturan protokol kesehatan. Jaga jarak, pakai masker, selalu cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Semua itu disebut dengan New Normal untuk tetap bisa bertahan hidup ditengah pandemi Covid – 19 ini.
Seluruh sendi pemerintahan terdampak akibat Covid – 19 ini, baik itu ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan politik suatu negara. Negara-negara dibuat seolah tidak berdaya, tidak hanya negara miskin, tapi juga negara berkembang dan negara maju, khususnya negara kita Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada bulan April-Juni 2020 kontraksi sebesar 5,32 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia diambang resesi jika bulan Juli-September 2020 pertumbuhan kembali negatif. Hal ini secara resmi diumumkan oleh pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS).
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyampaikan, Indonesia dapat terjadi resesi jika produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih mengalami angka negatif pada triwulan III (bulan Juli – September).
Ia mengatakan, cara agar triwulan III tidak mengalami angka negatif harus betul-betul dijaga dua faktor utama yang menjadi penentu, yakni konsumsi rumah tangga dan investasi. Investasi terbesar adalah UMKM. Gelontoran dana untuk bantuan UMKM adalah hal paling penting yang harus dilakukan pemerintah.
Hari ini roda pemerintahan masih sangat terkendala dengan pandemi Covid – 19, program pemerintah banyak dialihkan untuk bantuan ekonomi dan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Hal itu membutuhkan dana yang sangat besar, dan pemerintah telah berhutang ke International Monetary Fund (IMF).
Tentunya seluruh rakyat Indonesia yang akan menanggung itu lewat pajak. Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengatakan bahwa APBN 2020 mengalami tekanan yang sangat tinggi, hal ini dikarenakan penurunan penerimaan pajak sebagai penopang utama pendapatan negara. Penurunan ini diakibatkan karena dunia usaha sangat melemah akibat Covid-19.
Menurut Dahlan Iskan (Menteri BUMN tahun 2011- tahun 2014) ketika berbicara di salah satu acara stasiun televisi. Ia mengatakan bahwa ada dua sektor yang harus diupayakan oleh pemerintah untuk bisa menggejot perekonomian Indonesia ditengah pandemi Covid – 19.
Dua sektor itu ialah pertanian dan teknologi. Hal ini dikarenakan kedua sektor ini tidak bersentuhan langsung dengan penyebaran Covid – 19. Peningkatan produksi pertanian tentunya harus dibarengi dengan daya beli masyarakat, distribusi, dan lainnya.
Teknologi juga tidak bersentuhan langsung dengan penyebaran Covid – 19. Sudah seharusnya di era 4.0 ini kita fokus memajukan industri kreatif seperti perfilman, musik, startup, dan aplikasi – aplikasi yang menunjang efektivitas dan efisiensi untuk setiap aktivitas masyarakat.
Teknologi dan informasi sangat identik dengan generasi milenial dan generasi Z saat ini. Generasi – generasi sebelumnya tentu sangat sedikit yang mampu memahami peluang ini. Jika infrastruktur dalam bidang ini maju, maka saya yakin pemuda mampu bersaing di kancah Internasional.
Kita sangat berharap suatu saat kita bisa bersaing dengan industri kreatif top dunia, seperti Hollywood, K-POP, Anime, Tancent, dan lain-lain. Karena itulah dunianya kita saat ini dan masa depan.
Ujung tombak semua itu ada pada kualitas pemudanya dan kebijaksanaan pemimpinnya.
Aset paling berharga suatu negara bukanlah sumber daya alamnya. Lautan, hutan, energi, dan kebudayaan. Tapi yang paling berharga dan harus diberdayakan oleh pemerintah adalah pemudanya. Pemuda hari ini adalah cerminan Indonesia tahun 2045, dimana ketika itu Indonesia sudah berumur 100 Tahun.
Hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, mengingatkan kita pada pemikiran dan pidato Founding Father Indonesia. Bung Karno (baca: Soekarno) pernah mengatakan dalam Tri Sakti nya: Indonesia harus berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkarakter dalam kebudayaan.
Hal itu menjadi tugas penting untuk diwujudkan setiap pemimpin negara Indonesia. Meskipun sudah 75 tahun Indonesia merdeka, kita belum mampu mewujudkan itu semua. Apakah memang kita tidak mampu atau dibuat menjadi tidak mampu oleh sekelompok orang.