18 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Putus Mata Rantai Penyebaran COVID-19, Babinsa Kodim Kerinci Himbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan

2 min read

JAMBIDAILY – Babinsa Koramil 06/Sungai Penuh, Kodim 0417/Kerinci, Koptu Zul Pianto mengatakan perilaku disiplin penerapan protokol kesehatan masih menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 karena hingga kini vaksin untuk penyembuhan virus tersebut belum ditemukan.

“Hanya kalau kita bisa melakukan perubahan perilaku dengan disiplin, disiplin dan disiplin serta patuh protokol kesehatan maka kita akan mampu memutus mata rantai penularan,” kata dia saat berada di Pos pemantauan Virus Corona (Covid 19) bersama Tim Gabungan dari Bhabinkamtibmas, Sat Pol PP, Basarnas, Dishub dan Dinas kesehatan setempat di Pos Jaga Km 8, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Minggu (6/9/2020).

Dikatakan, perilaku disiplin dan menerapkan protokol kesehatan menjadi alat atau kekuatan utama yang dimiliki warga karena sampai saat ini obat COVID-19 belum ada.

Saat ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jambi mengalami lonjakan yang cukup signifikan selama beberapa hari ini, sebelumnya Presiden Joko Widodo menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019. Inpres ini menjelaskan aturan terkait protokol kesehatan yang akan ditangani langsung oleh TNI-Polri, katanya.

Ia menjelaskan perubahan perilaku yang diminta untuk diterapkan masyarakat, juga merujuk pada kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen bangsa.

Oleh karena itu, peran komunikasi dan edukasi adalah hal yang mendasar dan memiliki peranan besar dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus.

Mengacu pada pentingnya komunikasi tersebut, Koptu Zul mengingatkan sebuah kalimat “kenali dirimu, kenali musuhmu. Seribu kali kau akan menang, seribu kali kau berperang, seribu kali kau akan menang”.

Penggalan kalimat-kalimat tersebut, ujarnya, relevan untuk disandingkan dengan keadaan saat ini. Tujuannya agar masyarakat paham betapa bahayanya virus corona.

“COVID-19 memang berbahaya,tetapi proses seseorang terpapar itu karena ada yang membawanya yaitu manusia. Oleh karena itu, butuh upaya memutus penyebaran yang bisa menciptakan kesehatan masyarakat,” katanya. (*/)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 + 4 =