“Indonesia Timur Tak Sepenuhnya Luput: Ketimpangan Geografis dan Spektrum Aksi di 38 Provinsi”
Penulis: Dr. Yuliana, SE. M.Si
(Akademisi, Pengamat Ekonomi Pembangunan dan Konflik, Jurnalis Harian Jambi Ekspres 1999-2003, Komisioner KPU Tebo 2003-2008).
1. Latar Belakang: Pemantik Gelombang Aksi
Gelombang demonstrasi nasional yang dimulai pada 25 Agustus 2025 dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR RI, yang mencapai Rp50 juta per bulan. Isu ini menyulut kemarahan publik di tengah tekanan ekonomi dan ketimpangan sosial yang semakin tajam (pikiranrakyat.com). Aksi awal di depan Gedung DPR RI kemudian menjalar ke berbagai daerah, melibatkan pelajar, mahasiswa, buruh, dan pengemudi ojek daring (tribunnews.com) (Wikipedia).
Latar belakang gelombang aksi demonstrasi dan kerusuhan yang melanda Indonesia dari 25 Agustus hingga 2 September 2025 berakar pada akumulasi kekecewaan publik terhadap elit politik yang dinilai abai terhadap realitas hidup rakyat. Pemicu utamanya adalah pengesahan tunjangan baru bagi anggota DPR di tengah krisis ekonomi, yang dianggap sebagai simbol ketimpangan dan ketidakpekaan sosial. Ketegangan memuncak ketika suara-suara protes yang awalnya bersifat sporadis berubah menjadi arus besar perlawanan, menyatukan mahasiswa, buruh, pelajar, dan masyarakat sipil dalam satu tuntutan, keadilan dan akuntabilitas.
Gelombang aksi yang merebak dari 25 Agustus hingga 2 September 2025 bukan sekadar letupan sesaat, melainkan akumulasi dari luka sosial yang lama terpendam. Ketika suara rakyat tak lagi menemukan ruang dalam kanal demokrasi formal, jalanan pun menjadi panggung utama ekspresi. Kenaikan tunjangan DPR, di tengah badai PHK dan melonjaknya biaya hidup, menjadi simbol ketimpangan yang tak tertahankan. Demonstrasi berubah menjadi kerusuhan bukan karena rakyat haus kekacauan, tetapi karena keadilan terasa semakin jauh dari jangkauan.
2. Spektrum Aksi di 38 Provinsi: Dari Damai hingga Anarkis
Aksi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan tercatat meluas di banyak daerah. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membeberkan besarnya kerugian negara akibat gelombang aksi demonstrasi menolak kenaikan tunjangan anggota DPR yang berubah menjadi anarkis. Setidaknya, fasilitas umum dan gedung pemerintah di 23 daerah di Indonesia menjadi sasaran amukan massa, mulai dari DKI Jakarta hingga Palopo, Sulawesi Selatan.Aset yang dirusak meliputi halte, rumah dinas, kantor pemerintah kabupaten, hingga gedung DPRD. Bahkan, sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah akibat aksi vandalisme. “Kerusakan akibat aksi-aksi kekerasan yang ada. Demo awal yang kemudian berlanjut kekerasan,” kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Selasa (2/9/2025).
Pertama, kerugian terbesar tercatat di DKI Jakarta dengan nilai mencapai Rp50,4 miliar. Rinciannya, kerusakan meliputi 22 halte, baik milik MRT Jakarta senilai Rp3,3 miliar maupun Transjakarta sebesar Rp41,6 miliar. Selain itu, kerusakan pada kamera pengawas (CCTV) ditaksir menelan biaya Rp5,5 miliar. Kedua, kerusakan terjadi di Makassar yang terdiri dari kerusakan Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, dan DPRD Kota Makassar akibat dibakar. Peristiwa tersebut menyebabkan tiga orang tewas dan lima orang terluka. Kerusakan serupa juga terjadi di Surakarta, di mana kantor Sekretariat DPRD Solo dibakar massa. Sementara itu, di Surabaya, Gedung Grahadi ikut menjadi sasaran amukan massa, ditambah 11 pos polisi mengalami kerusakan parah hingga terbakar.
Kerusakan berikutnya tercatat di Kediri, di mana massa melakukan pembakaran dan penjarahan terhadap Gedung DPRD Kota Kediri, melempari kantor Satlantas Polres Kediri dengan batu, serta merusak sejumlah kendaraan yang merupakan barang bukti kasus pidana. Di Mataram, Gedung DPRD juga menjadi sasaran penjarahan dan pembakaran oleh massa aksi. Sementara itu, di Bandung, demonstran merusak sejumlah fasilitas negara yaitu rumah dinas anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Gedung DPRD. Untuk wilayah Jawa Tengah, pemerintah mencatat terjadinya kerusakan Gedung DPRD Jawa Tengah di Semarang; serta pembakaran gedung DPRD di Brebes, Pekalongan, dan Kebumen. “Gedung DPRD dan Polres di Tegal dibakar. Gedung DPRD di Cilacap dirusak. Gedung DPRD, gedung pemerintah kabupaten dan Samsat dibakar dan dijarah di Kediri. Sejumlah benda purbakala dilaporkan rusak atau hilang di Museum Baghawanta Bari, Kediri,” tutur Tito.
Lebih lanjut, di Jepara, terdapat kerusakan kaca pada kediaman Kapolres dan Wakapolres Jepara, pembakaran sebagian gedung DPRD Jepara dan penjarahan fasilitas kantor DPRD Jepara, dan kerusakan fasilitas umum berupa lampu penerangan jalan dan CCTV di tugu kartini. Selain itu, ada pembakaran di sekitar tugu kartini dan gerobak pedagang di SMP 5, Jepara. Kerusakan juga terjadi di berbagai daerah lain. Di Malang, 13 pos polisi mengalami perusakan, sementara tiga pos polisi lainnya dibakar. Di Cirebon, massa merusak dan menjarah Gedung DPRD Kota. Sementara itu, di Banyumas, gedung DPRD Kota Banjar dirusak, gedung DPRD Provinsi Jambi dirusak, gedung DPRD Kota Tasikmalaya juga dirusak. “Selanjutnya, di Palembang, gedung DPRD provinsi dirusak dan Kantor Ditlantas Polda Sumsel dibakar. Terakhir, gedung DPRD Kota Palopo juga dirusak,” bebernya. Tito menjelaskan, rangkaian unjuk rasa ini berlangsung sejak 25 Agustus 2025 dengan salah satu tuntutan utama terkait transparansi tunjangan dan gaji anggota DPR. Aksi berlanjut hingga 28 Agustus 2025 dan semakin memanas setelah insiden tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan, yang meninggal dunia usai dilindas kendaraan taktis milik Polri. Peristiwa itu kemudian memicu aksi yang lebih panas di berbagai daerah.
“Kami catat bahwa ada 107 titik aksi di 32 provinsi sejak 25 Agustus 2025 dengan konsentrasi massa terpusat di lokasi strategis seperti Mabes Polri, Mako Brimob, kantor Polda, Polres serta gedung DPR RI dan DPRD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” imbuhnya. Terdapat aksi yang berlanjut rusuh, yakni di Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat yang kami catat yang berakhir atau ada kerusuhan. Sisanya kondusif. (monitorindonesia.com).
Menurut Mabes Polri, selama periode 25–31 Agustus 2025, Total demonstran yang diamankan sebanyak 3.195 orang, 55 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka Sisanya sebagian dipulangkan, sebagian masih dalam pemeriksaan (https://www.liputan6.com). (https://www.merdeka.com). Data Penangkapan dan Tersangka (25–31 Agustus 2025) dapat dilihat pada tabel 1. Data Demo per provinsi dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 1
Rincian per Polda (dan jadi perkiraan per Provinsi)
| No | Polda (Provinsi) | Jumlah Yang Diamankan | Status |
| 1 | Metro Jaya (DKI Jakarta) | 1240 | – |
| 2 | Jawa Timur | 709 | 173 dipulangkan; 51 tersangka |
| 3 | Jawa Tengah | 653 | Masih dalam pemeriksaan |
| 4 | Jawa Barat | 147 | 23 dipulangkan; pemeriksaan 124 |
| 5 | Bali | 138 | 38 dipulangkan; pemeriksaan 100 |
| 6 | Kalimantan Barat | 91 | 86 dipulangkan; pemeriksaan 5 |
| 7 | Sumatera Selatan | 63 | – |
| 8 | DIY (Yogyakarta) | 60 | – |
| 9 | Sumatera Utara | 50 | 48 dipulangkan; 2 dalam pemeriksaan (positif narkoba) |
| 10 | Jambi | 17 | Sudah dipulangkan |
| 11 | Banten | 15 | Dalam pemeriksaan |
| 12 | Sulawesi Barat | 6 | Dalam pemeriksaan |
| 13 | Papua Barat Daya | 4 | Jadi tersangka |
| 14 | Sulawesi Tengah | 1 | Sudah dipulangkan |
| 15 | NTB (Nusa Tenggara Barat) | 1 | Sudah dipulangkan |
Sumber: Penulis (dikutip dari beberapa sumber yaitu, (https://monitorindonesia.com), (https://www.liputan6.com), dan (https://www.merdeka.com).
Kementerian Dalam Negeri mencatat 107 titik aksi di 32 provinsi, dengan variasi intensitas dari demonstrasi damai hingga kerusuhan dan penjarahan (https://mediaindonesia.com).
- Wilayah dengan aksi damai: Bali, Kalimantan Tengah, Papua Barat Daya
- Wilayah dengan kerusuhan berat: DKI Jakarta, Makassar, Surakarta, Semarang, Kediri, Mataram.
- Kerusakan signifikan: Gedung DPRD Makassar dibakar, 22 halte Trans Jakarta rusak, rumah dinas pejabat dijarah.
Tabel 2
Data Demo Per Provinsi Sejak 25 Agustus-2 September 2025
| No | Provinsi/Wilayah | Jenis Insiden | Data/Dampak |
| 1 | Nangroe Aceh Darussalam (https://en.m.wikipedia.org). | Demo, Unjuk rasa Tidak Melibatkan Kerusuhan Serius | Unjuk rasa Damai |
| 2 | Sumatera Utara https://www.liputan6.com | Penangkapan & penyelidikan | Demonstran yang diamankan dan dalam proses hukum |
| 3 | Sumatera Barat | Demo, Unjuk rasa Tidak Melibatkan Kerusuhan Serius | Unjuk rasa Damai |
| 4 | Riau | Demo, Unjuk rasa Tidak Melibatkan Kerusuhan Serius | Unjuk rasa Damai |
| 5 | Kepulauan Riau | Aksi-aksi di Kepulauan Riau berlangsung secara kondusif | Unjuk Rasa Damai. Tidak termasuk dalam kategori “merah” yang menandakan kerusuhan atau kerusakan fasilitas |
| 6 | Jambi (https://www.liputan6.com). (https://m.antaranews.com). Gelombang Demo 29 Agustus 2025, Ricuh di 7 Kota Besar | JambiLINK.id | Penangkapan & penyelidikan, Kerusakan fasilitas umum | Terjadi kerusuhan ringan, Pos polisi Jambi dibakar, Polisi luka |
| 7 | Sumatera Selatan https://www.ayobandung.com | Penangkapan & penyelidikan, Kerusakan fasilitas umum | Terjadi kerusuhan, Gedung DPRD dan kantor Ditlantas dibakar. |
| 8 | Bengkulu. (Wikipedia. 2025 Indonesian protests) https://en.m.wikipedia.org). (https://kupastuntas.co). (https://timesindonesia.co.id). (Liputan 6.com, 2 September 2025. Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demonstrasi di DPRD Bengkulu, Aparat TNI-Polri Siaga Penuh. https://www.liputan6.com). | 29 Agustus 2025, demo di DPRD Bengkulu yang berakhir ricuh: massa dorong pagar. | Terjadi Kerusuhan, beberapa mahasiswa ditangkap, 7 di antaranya diamankan dan kemudian dibebaskan. Belasan polisi mengalami luka, termasuk 1 ditikam |
| 9 | Lampung (Liputan 6.com, 1 September 2025. Ini Imbauan Polisi soal Info Demo di Depan DPRD Lampung Hari Ini. https://www.liputan6.com). | Demo Unjuk Rasa | Unjuk rasa Damai Tidak ada kerusuhan |
| 10 | Bangka-Belitung | Demo Tidak Melibatkan Kerusuhan Serius | Unjuk rasa Damai |
| 11 | DKI Jakarta (Antara News.Com, 1 September 2025. Polda Metro Jaya tangkap 1.240 pendemo anarkis di Jakarta. https://m.antaranews.com). (Detik.com, 30 Agustus 2025. Lini Masa Demo Agustus 2025: Dari Joget DPR Hingga Rumah Sahroni Dijarah. https://detik.com). | Penangkapan, kerusakan | Terjadi kerusuhan dan penjarahan. Sebanyak 1.240 orang diamankan; fasilitas umum rusak |
| 12 | Banten (https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran diamankan dan dalam proses hukum |
| 13 | Jawa Barat (https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran diamankan dan dalam proses hukum |
| 14 | Jawa Tengah (https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran diamankan dan dalam proses hukum |
| 15 | Daerah Istimewa Yogyakarta (Liputan 6.com, 29 Agustus 2025. Melihat Sederet Aksi Demo 29 Agustus 2025 di Sejumlah Wilayah Indonesia. https://www.liputan6.com). (Demo di Polda DIY (29 Agustus) berakhir ricuh—membakar dua mobil, merusak pagar dan papan nama Polda sehingga menyebabkan kemacetan di Malioboro. (Liputan 6.com, 29 Agustus 2025. Melihat Sederet Aksi Demo 29 Agustus 2025 di Sejumlah Wilayah Indonesia. https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan, Kerusuhan | Demo di Polda DIY (29 Agustus) berakhir ricuh—membakar dua mobil, merusak pagar dan papan nama Polda—sehingga menyebabkan kemacetan di Malioboro. |
| 16 | Jawa Timur Polda Jatim mengamankan 580 pelaku anarkis dari enam wilayah (Surabaya, Malang, Kediri, Sidoarjo), dengan 89 diproses hukum dan 479 dipulangkan. (Bisnis.com, 30 Agustus 2025. Polisi Tangkap 580 Pelaku Anarkis saat Aksi Demo di 6 Wilayah Jawa Timur. https://surabayabisnis.com). | Penangkapan massal | Terjadi kerusuhan, Demo anarkis. Sebanyak 580 pelaku anarkis diamankan |
| 17 | Bali | Demo, Unjuk rasa Tidak Melibatkan Kerusuhan Serius | Unjuk rasa Damai |
| 18 | NTB (Portal Lombok,com. 30 Agustus 2025. https://www.portallombok.com). | Pembakaran & penjarahan gedung DPRD | Terjadi Kerusuhan dan penjarahan.Gedung ludes & barang dijarah; kerugian milyaran rupiah |
| 19 | Nusa Tenggara Timur | Tidak tercatat sebagai wilayah yang mengalami kerusuhan besar. | Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional |
| 20 | Kalimanta Barat Bisnis Liputan6.com. 2 September 2025. Portallombok.com, 30 Agustus 2025. https://www.portallombok.com. | Demo, Kerusuhan berupa pembakaran dan perusakan fasilitas publik | Demonstrasi anarkis 30 Agustus 2025 berujung pembakaran total kantor DPRD Provinsi NTB |
| 21 | Kalimantan Tengah (https://www.liputan6.com). | Tidak tercatat sebagai wilayah yang mengalami kerusuhan besar. | Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional |
| 22 | Kalimantan Selatan 1 September 2025 Diprediksi Jadi Gelombang Demo Terbesar: Berikut Lokasi dan Tuntutan Massa. 3 September 2025 | Aliansi “Masyarakat Kalsel Melawan” menggelar aksi besar di depan DPRD Provinsi Kalsel, dengan tuntutan reformasi DPR dan Polri serta isu lingkungan. | Demo, terjadi kerusuhan ringan |
| 23 | Kalimantan Timur Demo 2 September 2025 di Kalimantan Timur, Isi Tuntutan Massa di PPU dan Kutai Timur – Tribunkaltim.co. 2 September 2025 | Terdapat aksi demo di Balikpapan, Penajam Paser Utara, Kutai Timur, dan Samarinda. Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional | Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional |
| 24 | Kalimantan Utara https://nasional.sindonews.com. Aksi Demo Terjadi di 107 Titik di 32 Provinsi, Berikut Daftarnya. 2 September 2025 | Tidak tercatat sebagai wilayah yang mengalami kerusuhan besar. | Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional |
| 25 | Sulawesi Utara https://manado.tribunnews.com/sulawesi-utara/1845978/daftar-8-tuntutan-pendemo-kepada-pemerintah-dalam-demo-buruh-di-kantor-gubernur-sulut?page=. 2 September 2025 | Demo buruh berlangsung tertib di Kantor Gubernur Sulut, ada 8 tuntutan terkait ketenagakerjaan dan harga bahan pokok | Sebagian besar berlangsung damai, dengan tuntutan lokal dan nasional |
| 26 | Sulawesi Tengah (Liputan 6.com, 1 September 2025. Data Demo Ricuh 25-31 Agustus di Indonesia: 3.195 Orang Ditangkap, 55 jadi Tersangka. https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran diamankan dan dalam proses hukum |
| 27 | Sulawesi Selatan (Antara.News.Com. Demo Anarkis. https://m.antaranews.com). | Demo Anarkis. Kerusakan fasilitas umum | Terjadi kerusuhan, demo anarkis Gedung DPRD Sulsel dibakar |
| 28 | Sulawesi Tenggara Jaga Situasi Kondusif, Mendagri Minta Kepala Daerah Ajak Masyarakat Doa Bersama – TribunNews.com. 2 September 2025. | Aksi berlangsung antara 25 Agustus hingga 2 September 2025. Lokasi utama: Aula Bahteramas, Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Kendari | Aksi dipicu oleh ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah pusat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hadir langsung di Kendari pada 27 Agustus 2025 untuk meredam ketegangan |
| 29 | Sulawesi Barat (Liputan 6.com, 1 September 2025. Data Demo Ricuh 25-31 Agustus di Indonesia: 3.195 Orang Ditangkap, 55 jadi Tersangka. https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran yang diamankan dan dalam proses hukum |
| 30 | Gorontalo Demo Nasional Ricuh Sejak 25 Agustus, 20 Korban Hilang dan 9 Tewas, Pemerintah Siap Tindak Tegas – Tribun Gorontalo. 3 September 2025. | Terjadi demonstrasi besar oleh mahasiswa di depan kantor DPRD Kota Gorontalo pada 1 September 2025. | Aksi berujung ricuh, aparat menembakkan gas air mata dan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa |
| 31 | Maluku | Aksi solidaritas dan demonstrasi damai kemungkinan terjadi sebagai bagian dari gerakan nasional. | Tidak ditemukan laporan kerusuhan besar di wilayah Maluku, namun |
| 32 | Maluku Utara Berita Satu.com. Demo Tuntut Reformasi Polri di Maluku Utara Ricuh, 2 Mahasiswa Terluka. 2 September 2025. Detik.com. 16 Orang Diamankan Buntut Demo Ricuh di DPRD Ternate Dipulangkan. 3 September 2025. | Demo mahasiswa di Halmahera Selatan pada 2 September berlangsung ricuh. | Dua mahasiswa terluka akibat tindakan represif aparat saat massa mencoba masuk ke kantor DPRD. 16 orang sempat diamankan dalam aksi di Ternate, termasuk pelajar. Beberapa mengalami luka dan dirawat. |
| 33 | Papua | Tidak ada laporan spesifik tentang kerusuhan di wilayah ini. | Sangat mungkin ada aksi solidaritas atau demonstrasi damai di beberapa kabupaten. |
| 34 | Papua Barat Suara.com. Demo Berdarah 25 Agustus hingga 1 September: 9 Nyawa Melayang, 1.821 Orang Ditangkap Polisi. 2 September 2025 | Di Manokwari, Papua Barat, seorang warga bernama Septinus Sesa meninggal dunia saat aksi blokade di kawasan Wirsi dan Jalan Yosudarso pada 29 Agustus | Polda Papua Barat membantah kematian akibat gas air mata, namun kasusnya masih diselidiki oleh Komnas HAM |
| 35 | Papua Tengah | Tidak ada laporan spesifik tentang kerusuhan di wilayah ini. | Sangat mungkin ada aksi solidaritas atau demonstrasi damai di beberapa kabupaten. |
| 36 | Papua Selatan | Tidak ada laporan spesifik tentang kerusuhan di wilayah ini. | Sangat mungkin ada aksi solidaritas atau demonstrasi damai di beberapa kabupaten. |
| 37 | Papua Pegunungan | Tidak ada laporan spesifik tentang kerusuhan di wilayah ini. | Sangat mungkin ada aksi solidaritas atau demonstrasi damai di beberapa kabupaten. |
| 38 | Papua Barat Daya (Liputan 6.com, 1 September 2025. Data Demo Ricuh 25-31 Agustus di Indonesia: 3.195 Orang Ditangkap, 55 jadi Tersangka. https://www.liputan6.com). | Penangkapan & penyelidikan | Sejumlah demonstran diamankan dan dalam proses hukum |
Sumber: Penulis (dirangkum dari berbagai sumber)
3. Indonesia Timur: Stabilitas yang Relatif. Wilayah Barat: Ketegangan dan Polarisasi.
Wilayah Indonesia Timur, seperti Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara, meskipun memiliki sejarah konflik dan ketimpangan pembangunan, belakangan ini menunjukkan tren stabilitas yang lebih baik. Faktor-faktor yang berkontribusi antara lain:
- Desentralisasi dan otonomi khusus, terutama di Papua, memberi ruang bagi pengelolaan lokal yang lebih mandiri.
- Peningkatan infrastruktur dan konektivitas, seperti pembangunan jalan, bandara, dan pelabuhan.
- Fokus pembangunan SDM dan pendidikan, yang mulai menunjukkan hasil dalam peningkatan indeks pembangunan manusia.
Namun, stabilitas ini tetap “relatif” karena masih ada tantangan seperti ketimpangan ekonomi, isu separatisme, dan keterbatasan akses layanan publik di daerah terpencil.
Berdasarkan catatan pemerintah, wilayah Timur sebagian besar kondusif, tidak terjadi kerusuhan anarkis seperti di Jawa-Bali dan sebagian Sumatra. Hanya sebagian yang sempat mencatat unjuk rasa namun lebih banyak bersifat damai atau mereda cepat. (https://www.liputan6.com).
Sebagian besar wilayah timur seperti Maluku, Papua, dan NTT menunjukkan tingkat eskalasi yang lebih rendah. Beberapa faktor yang mungkin menjelaskan:
- Skala demonstrasi lebih kecil, mungkin karena akses informasi, mobilisasi, dan jaringan organisasi sipil yang relatif lebih terbatas dibanding daerah urban di Jawa.
- Kepemimpinan lokal: Respons cepat dari kepala daerah dan tokoh adat. Pendekatan pemerintah lokal yang responsive seperti mendengarkan aspirasi mahasiswa atau masyarakat lebih dini, meredam eskalasi. Contohnya, di Sultra, demo mahasiswa di Kendari bubar sendiri setelah dialog. (Wikipedia, August 2025 Indonesian protests (https://en.m.wikipedia.org).
- Geografis: Jarak dan akses yang terbatas menghambat mobilisasi massa besar. Jarak geografis dan keterbatasan logistik massa besar membuat gelombang utama tidak menjalar ke wilayah Timur secara masif.
- Budaya lokal dan keterlibatan tokoh masyarakat juga dapat meredam ketegangan dan mencegah aksi berujung anarkis.
- Kekuatan komunitas: Solidaritas sosial dan pendekatan dialog lebih dominan.
Meski Sebagian besar kondusif, ada beberapa daerah di wilayah timur Indonesia yang terjadi demo dan kerusuhan. Sebaliknya, wilayah barat seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara mengalami eskalasi tinggi.
Wilayah Barat terutama Jawa dan Sumatra menjadi pusat politik, ekonomi, dan media, sehingga dinamika sosial lebih intens. Beberapa faktor pemicu polarisasi:
- Persaingan politik yang tajam, terutama menjelang pemilu, sering memicu polarisasi identitas dan ideologi.
- Media sosial dan disinformasi, memperkuat echo chamber dan memperuncing perbedaan pandangan.
- Urbanisasi dan tekanan ekonomi, menciptakan ketimpangan sosial yang bisa memicu ketegangan horizontal.
Menurut detikNews, Indonesia juga menghadapi tantangan polarisasi global, di mana posisi geopolitik dan ekonomi nasional harus dikelola dengan hati-hati agar tidak terjebak dalam blok-blok kekuatan besar dunia (https://news.detik.com).
4. Skala Kerusakan & Kerugian Negara
Gelombang unjuk rasa yang berlangsung sejak akhir Agustus 2025 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik di banyak daerah. Total kerugian estimasi oleh Kementerian PUPR mencapai hampir Rp 900 miliar, dengan kerusakan parah terjadi di Jawa Timur dan Makassar, seperti Gedung Negara Grahadi, Kantor DPRD Kediri, gerbang tol, halte, dan gedung DPRD Makassar. (https://m.antaranews.com). Kerusakan aset pemerintah menyebar di 23 daerah, merugikan negara di puluhan hingga ratusan miliar rupiah. (https://monitorindonesia.com). DKI Jakarta: kerusakan MRT (Rp 3,3 miliar), TransJakarta (Rp 41,6 miliar), CCTV (Rp 5,5 miliar) total sekitar Rp 50,4 miliar.
Selain itu, dampak ekonomi nasional menyentuh sektor jasa dan mengancam pertumbuhan, karena gangguan distribusi barang hingga menurunnya minat investasi. (merdeka.com, 1 September 2025. Fantastis, Total Kerugian Ekonomi Imbas Demo Rusuh Ditaksir Capai Rp9 Triliun. https://www.merdeka.com). Secara keseluruhan, kerugian diperkirakan berada pada angka $3,3 juta (sekitar Rp 50 miliar), khususnya akibat pembakaran gedung-gedung pemerintahan, perusakan, dan pembakaran fasilitas publik di berbagai kota. (https://www.theguardian.com). (https://apnews.com).
5. Korban Jiwa dan Cedera, dan Korban Penjarahan
Gelombang demonstrasi yang bermula dari aspirasi rakyat terhadap transparansi dan keadilan, berubah menjadi kobaran amarah kolektif yang meluluhlantakkan ruang publik dan mengguncang fondasi demokrasi. Dalam rentang waktu delapan hari, Indonesia tidak hanya menyaksikan benturan fisik antara massa dan aparat, tetapi juga benturan nilai antara harapan sipil dan respons negara. Tragedi yang menewaskan warga sipil dari berbagai latar belakang dari mahasiswa hingga tukang becak menjadi pengingat pahit bahwa suara yang tak didengar bisa menjelma menjadi bara yang membakar.
Aksi protes meluas dengan eskalasi kekerasan yang menimbulkan 7 orang tewas, termasuk pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan (21 tahun), yang tertabrak kendaraan lapis baja polisi dalam demo di Jakarta, dan seorang mahasiswa di Yogyakarta. https://www.theguardian.com). (https://www.politico.com).
Selain korban meninggal, puluhan lainnya mengalami luka serius. Polisi dan warga jadi korban; beberapa luka parah seperti tangan nyaris putus, patah tulang, operasi tempurung kepala, hingga ginjal rusak yang menyebabkan kebutuhan cuci darah dan kemungkinan transplantasi ginjal. (https://www.liputan6.com).
Laporan berbagai media menyebut setidaknya 7–11 korban meninggal antara 28 Agustus dan 2 September 2025. Berikut daftar korban yang telah teridentifikasi:
- Affan Kurniawan (21 tahun) pengemudi ojek online Jakarta, tewas setelah dilindas kendaraan taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta (28 Agustus). (https://www.beritasatu.com). (https://www.murianetwork.com). (https://www.ayojakarta.com).(https://www.kilat.com). (https://www.riauonline.co.id).
- Muhammad Akbar Basri (26‑28 tahun) pegawai DPRD Makassar, tewas terjebak dalam kobaran api saat gedung dibakar (29 Agustus).
- Sarinawati (25‑26 tahun) staf DPRD Makassar, tewas dalam kebakaran yang sama dengan Muhammad Akbar Basri.
- Saiful Akbar (43 tahun), Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Makassar; meninggal usai melompat dari gedung.
- Rusdamdiansyah, pengemudi ojol Makassar, dikeroyok massa karena dicurigai intel.
- Sumari (60 tahun), tukang becak asal Solo, diduga tewas akibat terkena gas air mata yang ditembakkan aparat. Ia diduga mengalami serangan jantung dan asma kambuh saat tidur di becaknya.
- Rheza Sendy Pratama (21 tahun) – mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal setelah mengalami luka akibat tindakan aparat saat demo.
- Iko Juliant Junior, mahasiswa Universitas Negeri Semarang, ditemukan dalam kondisi kritis setelah sebelumnya memberi kabar akan menjemput temannya di Polda Jateng. Ia mengalami kerusakan limpa dan pendarahan hebat sebelum akhirnya meninggal dunia. (https://medan.tribunnews.com).
- Beberapa laporan (contohnya dari Beritasatu) menyebut total 11 korban jiwa antara 25 Agustus–2 September, termasuk beberapa yang tidak tercantum di atas.
Pernyataan Publik: Luka Sosial yang Tak Boleh Dibungkam
Dalam gelombang kerusuhan yang mengguncang negeri antara 25 Agustus hingga 2 September 2025, kita menyaksikan bukan sekadar kemarahan massa tetapi runtuhnya batas antara protes dan perampasan hak hidup. Rumah-rumah dijarah tanpa pandang bulu, milik rakyat biasa, pejabat negara, hingga figur publik. kita menyaksikan bukan hanya amarah yang meledak, tapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang runtuh.
Di Tanjung Priok, rumah Ahmad Sahroni luluh lantak, mobil mewahnya dihancurkan, dan barang pribadi dijarah. Di Setiabudi, kediaman Eko Patrio tak luput dari amukan massa. Bahkan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bintaro disatroni dan dijarah pada dini hari. Di Pondok Bambu, Jakarta Timur, rumah Uya Kuya anggota DPR dari Fraksi PAN dijebol dan dijarah. Koleksi kucing rasnya yang bernilai miliaran rupiah ikut digasak, meninggalkan luka bukan hanya materi, tapi juga emosional. Di Bintaro, Tangerang Selatan, kontrakan yang ditempati mantan suami Nafa Urbach, anggota DPR dari Fraksi NasDem, diserbu dua gelombang massa saat salat Subuh. Rumah berlantai tiga itu dibobol, barang elektronik dan furnitur lenyap, hanya kulkas yang tersisa.
Kita tidak sedang bicara tentang politik. Kita sedang bicara tentang manusia. Tentang hak untuk merasa aman di rumah sendiri. Tentang anak-anak yang terbangun oleh suara kaca pecah, bukan suara ibu mereka. Ini bukan sekadar kerusakan fisik ini adalah luka sosial yang harus disembuhkan dengan keadilan, bukan sekadar janji.
6. Peran Aparat dan Eskalasi Kekerasan
Dalam setiap dinamika demokrasi, aparat bukan sekadar penjaga ketertiban, tetapi juga cerminan cara negara mendengar warganya. Ketegasan memang perlu, namun kebijaksanaan dalam merespons aspirasi publik adalah bentuk keberanian yang lebih tinggi. Peran aparat dalam demonstrasi 25 Agustus hingga 2 September 2025 menjadi sorotan tajam, terutama karena eskalasi kekerasan yang terjadi bukan hanya memperburuk situasi, tetapi juga dinilai berbagai pihak menimbulkan dampak kemanusiaan yang serius.
Namun perlu diingat, aparat bekerja dalam tekanan tinggi, di tengah tuntutan untuk menjaga stabilitas dan menghadapi situasi yang kerap berubah secara cepat dan tak terduga. Dalam kondisi seperti itu, ruang untuk pendekatan yang lebih humanis dan komunikatif menjadi tantangan tersendiri. Justru di sinilah letak pentingnya evaluasi menyeluruh, bukan untuk menyalahkan, melainkan untuk memperkuat kapasitas institusi agar mampu bertindak tegas tanpa kehilangan empati.
Demokrasi yang sehat bukan hanya diukur dari kebebasan menyuarakan pendapat, tetapi juga dari cara negara merawat perbedaan dengan keadilan dan kesabaran. Ketika aparat dan warga sama-sama dilibatkan dalam dialog yang jujur dan terbuka, maka demonstrasi bukan lagi ancaman, melainkan peluang untuk memperbaiki arah kebijakan dan memperkuat kepercayaan publik.
Peran Aparat: Dari Pengamanan ke Penanganan Krisis
Pada awalnya, aparat keamanan diturunkan untuk menjaga ketertiban umum dan melindungi fasilitas strategis negara, seperti Gedung DPR/MPR RI. Namun, seiring meningkatnya intensitas massa dan eskalasi tuntutan yang disuarakan, pendekatan aparat mengalami pergeseran yang signifikan.
- Penggunaan alat pengendali massa, seperti water cannon, gas air mata, dan kendaraan taktis, menjadi pilihan utama dalam merespons upaya sebagian demonstran yang mencoba mendekati area terlarang. Meski bertujuan untuk mencegah kericuhan, pendekatan ini memunculkan kekhawatiran terkait proporsionalitas dan dampaknya terhadap warga sipil.
- Penindakan hukum secara luas dilakukan di berbagai kota, dengan jumlah penangkapan mencapai lebih dari 3.300 orang. Di antaranya terdapat pelajar dan masyarakat yang diduga berada di lokasi tanpa keterlibatan langsung dalam aksi, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai akurasi identifikasi dan perlindungan hak individu.
- Kendala dalam akses bantuan hukum juga dilaporkan, di mana sejumlah pendamping hukum dari lembaga bantuan seperti LBH-YLBHI mengalami hambatan dalam memberikan layanan kepada mereka yang ditahan. Situasi ini menyoroti pentingnya menjamin hak atas pendampingan hukum sebagai bagian dari prinsip due process.
Eskalasi Kekerasan: Dari Protes ke Tragedi
Gelombang demonstrasi yang berlangsung antara 25 Agustus hingga 2 September 2025 mengalami peningkatan tensi yang signifikan, hingga berujung pada insiden memilukan yang menimpa Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, yang kehilangan nyawa dalam situasi yang melibatkan kendaraan taktis di Jakarta. Peristiwa ini menggugah empati publik dan memicu solidaritas di berbagai penjuru negeri.
- Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia, dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka dalam rangkaian bentrokan yang terjadi. Angka ini menjadi pengingat bahwa dalam situasi genting, keselamatan warga sipil dan aparat sama-sama harus dijaga dengan penuh kehati-hatian.
- Kerusuhan meluas ke sejumlah kota besar, seperti Surabaya, Bandung, dan Medan, menunjukkan bahwa eskalasi bukan hanya bersifat lokal, tetapi mencerminkan akumulasi keresahan yang lebih luas. Di tengah tekanan dan kompleksitas situasi, aparat menghadapi tantangan besar dalam menjaga ketertiban sekaligus meredam potensi konflik.
- Pembatasan akses informasi, termasuk pelarangan peliputan langsung oleh media dan pembatasan fitur siaran langsung di platform digital, dilakukan dengan pertimbangan keamanan. Meski bertujuan untuk mencegah penyebaran provokasi, langkah ini juga menimbulkan diskusi publik mengenai pentingnya transparansi dan ruang partisipasi dalam demokrasi.
Dalam situasi yang penuh tekanan dan risiko, aparat menjalankan tugas negara dengan tanggung jawab besar. Namun, tragedi yang terjadi mengingatkan kita bahwa pendekatan yang mengedepankan dialog, de-eskalasi, dan perlindungan hak asasi adalah fondasi penting dalam menjaga kepercayaan publik. Evaluasi yang jujur bukanlah bentuk kecaman, melainkan upaya bersama untuk memperkuat institusi dan memastikan bahwa penanganan krisis di masa depan lebih berimbang antara ketegasan dan kemanusiaan.
Dari data yang ada lebih dari 1.200 orang ditangkap di Jakarta saja. (The Times of India, 2(https://timesofindia,indiatimes.com). Secara nasional, sekitar 1.240 orang ditahan terkait aksi protes. (https://www.theguardian.com).
Sementara itu Komnas HAM mencatat bahwa sebagian besar korban jiwa diduga akibat tindakan represif aparat.
- Total korban meninggal 10 orang
- Penangkapan 3.195 orang di 15 Polda, 55 ditetapkan sebagai tersangka.
- Kritik terhadap aparat Penembakan gas air mata ke kampus dan permukiman warga.
6. Narasi Media, Persepsi Publik, Suara Tokoh Lokal dan Sorotan Internasional.
Media sebagai arus utama sempat membingkai demonstrasi sebagai “kerusuhan terpusat di barat”, namun data menunjukkan distribusi aksi yang lebih luas. Amnesty International melaporkan hingga 1 September 2025, terdapat 9 orang tewas, sekitar 1.821 orang ditangkap, dan sejumlah korban luka atau terdampak gas air mata. (https://www.suara.com).
- Aliansi Perempuan Indonesia dan BEM SI menolak pelabelan aksi sebagai makar .
- Aksi lanjutan bertajuk “Indonesia Cemas Jilid II” digelar 2 September oleh mahasiswa.
- Gubernur NTT, Melki Laka Lena: “Demo boleh, tetapi harus damai, tertib, dan tidak anarkis. Tugas kita semua menjaga agar NTT tetap kondusif.” Beliau juga memperkuat komunikasi dengan tokoh masyarakat dan mahasiswa serta melakukan doa bersama untuk kerukunan. (https://www.kupangnews.com).
- Sosiolog dari Universitas Mataram, Saipul Hamdi: “Akar masalah, ketimpangan sosial yang sangat jauh.” Pandangan ini menggarisbawahi bahwa ketegangan sosial yang ekstrem sering memicu anarki—tapi di wilayah Timur, mungkin disparitasnya relatif tidak separah di kota besar. (https://m.antaranews.com). Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2024. Angka gini ratio mengalami peningkatan dari 0,379 pada Maret 2024 menjadi 0,381 pada September 2024.
- Hendardi, Aktivis, Ketua SETARA Institute: Ia menekankan bahwa banyak aksi anarkis bukanlah gerakan rakyat spontan, melainkan digerakkan oleh pihak berkepentingan. “Mahasiswa, buruh, hingga ojol yang turun ke jalan menyuarakan aspirasi secara damai harus dibedakan dari gerombolan anarkis.” (https:koma.id). Penjarahan tidak pernah dibenarkan oleh hukum. Aksi anarkis yang muncul dalam gelombang unjuk rasa belakangan ini diyakini bukan gerakan spontan rakyat, melainkan sengaja digerakkan oleh orang-orang terlatih dengan kepentingan politik tertentu. Hendardi, Ketua SETARA Institute. memperingatkan publik dan pemerintah agar jangan sampai situasi chaos ini dijadikan alasan untuk menetapkan darurat sipil atau bahkan darurat militer. Hendardi menegaskan, penjarahan, pembakaran, dan aksi brutal lainnya sama sekali bukan bagian dari demonstrasi konstitusional. Menurutnya, kerusuhan yang terjadi lebih mirip operasi yang dijalankan kelompok terlatih, bukan gerakan rakyat biasa. “Mahasiswa, buruh, hingga ojol yang turun ke jalan menyuarakan aspirasi secara damai harus dibedakan dari gerombolan anarkis. Aksi anarkis terstruktur biasanya digerakkan oleh pihak-pihak berkepentingan, baik karena kontestasi kekuasaan maupun ulah petualang politik,” ujar Hendardi.
- Tokoh masyarakat Madura, Andi Wijiono (Brikom Madas Nusantara): Mengecam tindakan anarkis dan mengatakan “budaya Indonesia sejatinya tidak identik dengan kericuhan” serta menegaskan permintaan maaf atas kematian Affan. (https://www.matapersindonesia.com).
- Sorotan Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut angkat suara, mendesak penyelidikan transparan dan menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh mengabaikan prinsip hak asasi manusia. Mereka menyoroti pentingnya dialog terbuka dan kebebasan pers sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
7. Kesimpulan: Stabilitas Bukan Kebetulan
Aksi demo anarkis dan penjarahan yang melanda sebagian besar Indonesia menunjukkan ketimpangan pengelolaan tunjangan legislatif, ketidakpuasan publik, serta fragilnya struktur demokrasi kita saat ini. Sementara itu, ketenangan wilayah Indonesia Timur seolah menjadi cermin bahwa setiap daerah memerlukan pendekatan kebijakan dan dialog yang berbeda, yang lokal, inklusif, dan sensitif terhadap kebutuhan warganya. Butuh evaluasi kebijakan dan pendekatan penanganan demo agar ke depan bisa lebih manusiawi, inklusif, dan tidak menimbulkan korban.
Stabilitas di sebagian wilayah bukan hasil dari ketidakterjangkauan semata, melainkan kombinasi faktor sosial, geografis, dan respons lokal. Sementara itu, eskalasi di wilayah barat menunjukkan bahwa ketimpangan dan frustrasi publik telah mencapai titik didih. Narasi tunggal tidak cukup untuk memahami kompleksitas gerakan ini. Yang diperlukan adalah analisis lintas wilayah, lintas aktor, dan lintas kepentingan. Budaya sosial yang lebih terjaga dan struktur komunitas yang kuat, Nilai local wisdom, termasuk keterlibatan tokoh masyarakat dan tokoh agama, terbukti efektif menenangkan suasana.
Dalam pusaran gejolak, kita belajar bahwa stabilitas bukanlah hasil dari diamnya suara, melainkan dari didengarnya jeritan. Ketika kebijakan menyentuh nurani, bukan sekadar angka, maka rakyat tak hanya patuh, mereka percaya. Dan kepercayaan itulah fondasi paling kokoh dari demokrasi yang hidup, bukan sekadar bertahan.
Referensi:
- https://www.pikiranrakyat.com. 2 September 2025. Sumber Artikel berjudul ” Demonstrasi Besar di Indonesia: Kronologi, Tuntutan Rakyat, dan Respons Pemerintah “.
- https://www.tribunnews.com/nasional/2025/09/02/komnas-ham-rilis-temuan-10-korban-meninggal-dunia-sejak-demo-25-agustus-ini-identitasnya.
- Wikipedia. https://id,wikipedia.org/Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia Agustus–September 2025 – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
- https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/807556/ada-107-aksi-demo-di-indonesia-sejak-25-agustus-berikut-lokasi-dan-dampak-kerusakannya#goog_rewarded.
- https://www.beritasatu.com/nasional/2919039/Daftar-10-Korban-Meninggal-dalam-Demo-Sejak-25-Agustus-2 September#goog_rewarded.
- TribunNews.com. 2 September 2025. DEMONSTRASI Berujung Duka, 9 Nyawa Melayang, Kini Muncul Aksi ‘Indonesia Cemas Jilid II 2025’ – Halaman 2 – Tribun-medan.com.
- Tempo.co, 3 September 2025. Aliansi Perempuan Indonesia Demo di DPR Hari ini, Desak Pemerintah Hentikan Kekerasan.
- Monitor Indonesia, 2 September 2025. Negara Rugi Besar! Ini Daftar Aset Pemerintah yang Rusak Imbas Demo di 23 Daerah. https://monitorindonesia.com.
- Liputan6.com, 1 September 2025. Data Demo Ricuh 25-31 Agustus di Indonesia: 3.195 Orang Ditangkap, 55 jadi Tersangka. https://www.liputan6.com).
- Merdeka.com, 1 September 2025. Polri: 3.195 Demonstran Diamankan Selama Aksi 25-31 Agustus, 55 Jadi Tersangka. https://www.merdeka.com). Data Penangkapan dan Tersangka (25–31 Agustus 2025).
- Wikipedia. 2025 Indonesian protests. https://en.m.wikipedia.org
- https://m.antaranews.com
- Gelombang Demo 29 Agustus 2025, Ricuh di 7 Kota Besar | JambiLINK.id
- https://www.ayobandung.com).
- Wikipedia. 2025 Indonesian protests) https://en.m.wikipedia.org).
- https://kupastuntas.co.
- https://timesindonesia.co.id.
- Liputan 6.com, 2 September 2025. Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demonstrasi di DPRD Bengkulu, Aparat TNI-Polri Siaga Penuh. https://www.liputan6.com.
- Liputan 6.com, 1 September 2025. Ini Imbauan Polisi soal Info Demo di Depan DPRD Lampung Hari Ini. https://www.liputan6.com.
- Antara News.Com, 1 September 2025. Polda Metro Jaya tangkap 1.240 pendemo anarkis di Jakarta. https://m.antaranews.com.
- Detik.com, 30 Agustus 2025. Lini Masa Demo Agustus 2025: Dari Joget DPR Hingga Rumah Sahroni Dijarah. https://detik.com.
- Liputan 6.com, 29 Agustus 2025. Melihat Sederet Aksi Demo 29 Agustus.
- Bisnis.com, 30 Agustus 2025. Polisi Tangkap 580 Pelaku Anarkis saat Aksi Demo di 6 Wilayah Jawa Timur. https://surabayabisnis.com).
- Portal Lombok,com. 30 Agustus 2025. https://www.portallombok.com.
- 1 September 2025 Diprediksi Jadi Gelombang Demo Terbesar: Berikut Lokasi dan Tuntutan Massa. 3 September 2025.
- Demo 2 September 2025 di Kalimantan Timur, Isi Tuntutan Massa di PPU dan Kutai Timur – Tribunkaltim.co. 2 September 2025.
- https://nasional.sindonews.com. Aksi Demo Terjadi di 107 Titik di 32 Provinsi, Berikut Daftarnya. 2 September 2025.
- https://manado.tribunnews.com/sulawesi-utara/1845978/daftar-8-tuntutan-pendemo-kepada-pemerintah-dalam-demo-buruh-di-kantor-gubernur-sulut?page=. 2 September 2025.
- Antara.News.Com. Demo Anarkis. https://m.antaranews.com.
- Jaga Situasi Kondusif, Mendagri Minta Kepala Daerah Ajak Masyarakat Doa Bersama – TribunNews.com. 2 September 2025.
- Demo Nasional Ricuh Sejak 25 Agustus, 20 Korban Hilang dan 9 Tewas, Pemerintah Siap Tindak Tegas – Tribun Gorontalo. 3 September 2025.
- Berita Satu.com. Demo Tuntut Reformasi Polri di Maluku Utara Ricuh, 2 Mahasiswa Terluka. 2 September 2025.
- Detik.com. 16 Orang Diamankan Buntut Demo Ricuh di DPRD Ternate Dipulangkan. 3 September 2025.
- Suara.com. Demo Berdarah 25 Agustus hingga 1 September: 9 Nyawa Melayang, 1.821 Orang Ditangkap Polisi. 2 September 2025.
- Antara News, 2 September 2025. Pemerintah perkirakan total kerugian akibat demo senilai Rp900 miliar. https://m.antaranews.com.
- https://monitorindonesia.com.
- https://www.merdeka.com.
- The Guardian, 2 September 2025. Indonesia protests explained: why did they start and how has the government responded? https://www.theguardian.com.
- AP News, 2 September 2025. What to know about Indonesia’s nationwide unrest over lawmakers’ perks.https://apnews.com.
- Politico, 31 Agustus 2025. Indonesian leader pledges to revoke lawmakers’ perks after protests leave 6 dead. https://www.politico.com.
- liputan6.com, 1 September 2025. Prabowo Jenguk Polisi dan Warga Korban Demo Ricuh: Ada yang Operasi Tempurung, Tangan Putus, Ginjal Rusak. https://www.liputan6.com.
- https://www.beritasatu.com.
- Muria Network, 1 September 2025. DAFTAR 7 Korban Meninggal Dunia Periode Demo 28 – 31 Agustus 2025. https://www.murianetwork.com.
- AyoJakarta.com, 1 September 2025. Daftar Korban Meninggal Dalam Aksi Unjuk Rasa 28 – 31 Agustus 2025, Jangan Sampai Bertambah Lagi! https://www.ayojakarta.com.
- Kilat Berita, 2 September 2025. Daftar Korban Jiwa Demo Pemerintah di Berbagai Daerah, Pengemudi Ojol hingga Tukang Becak. https://www.kilat.com.
- Riau Online, 2 September 2025. Mereka Yang Gugur Dalam Demo Ricuh 28–31 Agustus 2025. https://www.riauonline.co.id.
- https://medan.tribunnews.com/news/1757688/ketika-demokrasi-berujung-duka-7-nyawa-melayang-kini-muncul-aksi-indonesia-cemas-jilid-ii-2025?page=2.
- https://timesofindia,indiatimes.com.
- Suara.com, 2 September 2025. Demo Berdarah 25 Agustus hingga 1 September: 9 Nyawa Melayang, 1.821 Orang Ditangkap Polisi. https://www.suara.com.
- Kupang News, 31 Agustus 2025. Gubernur Melki: Demo Boleh, Anarkis Jangan. https://www.kupangnews.com
- Antara News, 31 Agustus 2025. Sosiolog: Ketimpangan sosial jadi akar masalah timbulnya aksi anarkis. https://m.antaranews.com.
- Koma.id, Aksi Anarkis Terbongkar: Bukan Rakyat, Tapi Gerakan Orang-Orang Terlatih. https:koma.id.
- matapersindo.com, 30 Agustus 2025. Tokoh Masyarakat Madura Mengecam Aksi Kericuhan Anarkis. https://www.matapersindonesia.com.
- https://news.detik.com. Posisi Indonesia dalam Polarisasi Global.











