Tak Ingin Lengah Karhutla, BRG Bangun Sekat Kanal Beton Precast di Desa Seponjen Kabupaten Muaro Jambi
5 min readJAMBIDAILY TEKNOLOGI – Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG) terus berupaya mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), kini dibangun inovasi baru berupa Sekat Kanal Beton Precast untuk memaksimalkan Rewetting adalah pembasahan kembali area lahan gambut.
Didampingi Ahmad Bestari SH MH, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Kepala Badan Restorasi Gambut, Ir Nazir Foead melakukan peninjauan langsung (Jum’at, 04/09/2020) ke area pembangunan Sekat Kanal Beton Precast di Desa Seponjen Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.
“Ini kita lihat bekas kebakaran di tahun 2019, dengan adanya sekat kanal adalah salah satu upaya untuk mencegah membasahi gambut sehingga pada musim kemarau seperti sekarang ini sudah september, alhamdulillah terobosan sekat kanal tanahnya lumayan basah karena airnya dapat naik. Sekat kanal ini baru dibuat dengan beton akan lebih kuat upaya untuk pemeliharaannya, pembangaunan memang butuh waktu satu bulan mnenunggu betonya kering. Tapi akan kuat, karena disini kawasan konservasi maka akan dututup mati tanpa jalur air lewat,” terang Ir Nazir Foead.
Sekat kanal beton, menurut Ir Nazir Foead ialah inovasi dan terobosan baru yang diharapkan mampu bertahan hingga 10 tahun tanpa memerlukan perawatan berarti dengan kualitas sekat lebih efektif menahan air dibaningkan sekat kanal berbahan kayu.
“Kalau sekat kanal dari kayu itu efektif namun membutuhkan pemeliharaan tahunan, dari pengalaman kita sekira dua tahun sekali kayu lapuk dan harus diganti yang permukaan atas, untuk permukaan bawah mungkin masih bisa bertahan beberapa tahun lagi. Kalau dengan beton saya kira 10 tahun tidak membutuhkan perawatan berarti, ini adalah terobosan baru dari rekan-rekan Engginer BRG dan LHK. Tentunya bisa menjadi model untuk sekat di kanal-kanal kawasan konservasi,” Katanya.
Di tempat yang sama Cut Afitatul Aini, Senior Engineering BRG menuturkan sekat kanal diberi nama sekat kanal beton precast karena proses pencetakan beton diluar tempat pemasangan.
“Sekat kanal ini, kita sebut precast karena proses pencetakan diluar tempat pemasangannya. Ada beton-beton yang didirikan pertama kita cetak dulu yang model PVC, kita runcingkan bawahnya kita kasih besi untuk penguat ketika ditumbuk ataupun diinjak, dan ketika dipasang ada tekanan air dan tekanan tanah dia tetap kuat. Untuk pengeringan betonnya membutuhkan waktu hingga 28 hari, tapi 21 hari sudah bisa kita pakai. Setelah dikeringkan dipindahkan untuk dipasang seperti yang kita lihat lalu diberi lapisan Waterproof, sehingga air tidak bisa lagi ke hilir,” Beber Cut Afitatul Aini.
“Terakhir dilapisi tanah timbun, baik tanah mineral dari luar atau gambut setempat yang sudah matang, fungsinya memperkuat sekat dan tanah yang masih labil. Nah..harapannya pipa-pipa ini jauh lebih kuat dibandingkan kayu yang biasa kita pakai, juga perawatan tidak terlalu banyak,” Pungkasnya menambahkan.
Dalam Kunjungan Kerja Kepala Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia Ke Provinsi Jambi, di Desa Pandan Sejahtera, kecamatan Geragai kabupaten Tanjung Jabung Timur, bersama Kapokja wilayah Jambi, Zulfikar; Asisten utama Ka BRG, Greta Santismara; Asisten Admin Ka BRG, Ginanjar Prasetyo utomo; Staf TU Pim-Rani dan Nina Isa Belita; Kapokja Sumatera, Soesilo Indrarto; Asisten utama Ka BRG, Greta Santismara; Asisten Admin Ka BRG, Ginanjar Prasetyo Utomo; Kasub pokja Jambi Zulfikar Ali dan Staf Kedeputian II.
Selain meninjau sekat kanal pra cetak PVC beton bertulang tanpa pelimpasan, Kepala BRG beserta rombongan juga berkunjung ke Command Center CCTV Asap Digital di Markas Polda Jambi.
Dititik lokasi kamera pengawas Api di kawasan Tahura Orang Kayo Hitam Desa Seponjen Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi, Kepala BRG menguraikan bahwa kamera itu dapat memantau dengan radius bisa mencapai 4 kilometer atau sekitar 5000 hektar
“Tower itu adalah terobosan dari kawan-kawan Telkomsel, Polda dan Dinas Kehutanan berupa pemasangan kamera pengawas (cctv-red). Belajar dari pengalaman kebakaran yang kita perlu langsung memonitor deteksi cepat seperti perintah presiden. Radiusnya bisa mencapai 4 kilometer atau sekitar 5000 hektar yang mampu diawasi satu tower, kita dukung atas rekomendasi pak kadis kehutanan kita dukung dari BRG bekerja sama tentu dengan Polda Jambi dan telkomsel terpasangnya di Tahura Orang kayo Hitam. Dengan begitu akan langsung kelihatan secara kasat mata melalui citra satelit karena ada CCTV,” Terang Ir Nazir Foead.
Ini merupakan hari kedua, setelah kemarin (Kamis, 03/09/2020) memberikan Penyerahan Bantuan Paket Revitalisasi Ekonomi TA 2020 kepada Pokmas Porja berupa Depot Air Minum isi Ulang senilai Rp.99.925.000; pokmas Jaya Mulya berupa peternakan sapi senilai Rp.110 juta; dan Pokmas Karya Usaha Bersama berupa Budidaya Ikan Nila senilai Rp.99.975.000,- di Desa Pandan Sejahtera, kecamatan Geragai kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kepala BRG beserta rombongan juga Meninjau Pameran Produk Gambut, Perbaikan Sekat Kanal, Peternakan Sapi Pokmas Pandan jaya dan Peninjauan panen madu di Desa Rantau Karya Pokmas Telago jaya.
Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia (BRG), yaitu lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BRG dibentuk pada 6 Januari 2016, melalui Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut. BRG bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan pengeringan.
BRG mencakup program 3R, selain revitalization yaitu Rewetting adalah pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal, pembangunan sumur bor dan upaya lain yang mendorong basahnya lahan gambut. Sementara revegetation adalah penanaman kembali melalui persemaian, penanaman dan regerenasi alami.
(Hendry Noesae)
Berita Terkait:
Selain Cegah Kebakaran Gambut, di Masa Pandemi Covid-19 BRG juga Perkokoh Ekonomi Masyarakat