2 Desember 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Juara 2 Festival Teater Remaja Tahun 2023 Didapat Komunitas Ruang Aksara Batanghari

2 min read

Ruang Aksara Batanghari

JAMBIDAILY SENI, Budaya – Juara 2 Festival Teater Remaja yang berlangsung 21 s.d 23 September 2023 di Taman Budaya Jambi, berhasil di raih Komunitas Ruang Aksara Batanghari, dengan naskah Kampung yang Hilang Karya Titas Suwanda.

Adapun sinopsis naskah, Imam harus menata ulang kehidupan di kampung halamannya setelah berpuluh tahun merantau. Ia menjadi korban PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja di kota. Tak ada pilihan lain bagi Imam, selain pulang ke kampung halaman untuk melanjutkan hidup dengan mengelola beberapa petak tanah peninggalan orang tuanya. Pilihan itu diambil Imam mengingat dirinya paham betul bagaimana cara hidup orang-orang di kampung, yang kental dengan keguyuban, semangat gotong royong, serta menjunjung nilai-nilai luhur yang telah diwariskan nenek moyang.

Kenyataan yang ditemukan Imam ternyata berbeda. Orang-orang kampung sudah jauh berubah. Semua orang telah menjadi sangat individualis dan materialistis. Apapun yang orang-orang kampung lakukan, hanya didasari kepentingan dan keuntungan pribadi. Bahkan, tradisi-tradisi lama diselenggarakan di Masyarakat hanya sebagai peristiwa artifisial yang luput dari substansi pewarisan nilai-nilai kearifan. Penyelenggaraan ritual dan tradisi juga dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan. Mitos-mitos yang lama tumbuh di masyarakat pun dijadikan dalil.

Perkara dimulai dengan kelahiran anak Imam. Warga kampung menuntut Imam untuk segera menghelat upacara Mandi Kayik untuk bayinya yang baru lahir. Tak berhenti sampai di situ, ada semacam konsensus bahwa semua perayaan di kampung harus dihelat secara besar-besaran. Hal tersebut dikaitkan dengan mitos Kampung yang Hilang, yakni kampung orang-orang bunian (gaib) yang dipercaya benar-benar ada dan hidup bersisian meski berada dalam dimensi kehidupan yang berbeda. Warga Kampung yang Hilang dipercaya akan datang ke setiap perayaan, pesta, sedekah, kenduri, dan sebagainya. Maka, semua hidangan yang akan disajikan harus digandakan. Bagi Imam hal itu tentu sangat memberatkan. Persoalan menjadi semakin dilematis setelah Imam mengetahui rahasia dan motif dari tindakan orang-orang kampung. Entah karena dampak modernisasi, atau karena pewarisan nila-nilai kearifan yang terputus, yang jelas semua yang ada di kampung telah berubah. Kampung telah benar-benar hilang.

Sutradara: Fortuna Dewi, Para Pemeran: Julhan Pambudi, Orijah, Davi (*/HN)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

80 + = 84