Pengangguran Terdampak Covid-19 di Provinsi Jambi Mencapai 18,79 Ribu Orang
2 min readJAMBIDAILY EKONOMI-Angka pengangguran di Provinsi Jambi terdapat 252,8 ribu orang terdampak Covid-19 atau 9,35 persen. Dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, Wahyudin pengangguran di Provinsi Jambit terdiri dari pengangguran karena Covid-19 yakni 18,79 ribu orang.
Pengangguran bukan Angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 2,62 ribu orang. “Sementara itu tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 13,74 ribu orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 mencapai 217,74 ribu orang,” jelas Wahyudin, Kamis (5/11) di Jambi saat konferensi pers secara daring.
Dengan adanya pandemi Covid-19, tidak hanya masalah kesehatan yang timbul, namun semua aspek dalam kehidupan ikut terdampak termasuk perekonomian. Perekonomian mulai menurun sejak diberlakukannya pembatasan aktivitas.
Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang masih menurun sampai pada triwulan III tahun 2020. Penurunan tersebut juga berdampak pada dinamika ketenagakerjaan di Indonesia. Tidak hanya pengangguran, penduduk usia kerja lainnya juga turut terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskan Wahyudin, penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu a) Penganggur; b) Bukan angkatan kerja yang pernah berhenti bekerja pada Februari-Agustus 2020; c) Penduduk yang bekerja dengan status sementara tidak bekerja; dan d) Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja. Kondisi c) dan d) merupakan dampak pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja, sedangkan kondisi a) dan b) merupakan dampak pandemi Covid-19 bagi mereka yang berhenti bekerja.
Penduduk usia kerja yang mencapai 2,703 ribu, terdapat 252,8 ribu orang yang terdampak Covid-19 atau 9 ,35 persen. Secara total, jumlah laki-laki yang terdampak Covid-19 lebih besar dibandingkan perempuan. Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 16,07 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 6,03 persen.
Berkurangnya jam kerja merupakan dampak Covid-19 yang paling banyak dirasakan penduduk usia kerja, sebanyak 217,74 ribu orang terdampak. Sedangkan jumlah penganggur karena dampak Covid-19 sebanyak 18,79 ribu orang atau sekitar 20 persen terhadap total penganggur (94 ribu orang) di Provinsi Jambi. Secara umum, pada semua kategori tersebut, jumlah laki-laki yang terdampak lebih banyak dibandingkan perempuan. Begitu juga jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak terdampak Covid-19 dibandingkan dengan di perdesaan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kepala Dinas Tenaga Kerjda dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jambi, Bahari di Jambi, mengatakan, seluruh tenaga kerja yang diberhentikan akibat dampak corona tersebut berasal dari perusahaan swasta. Perusahaan yang banyak merumahkan tenaga kerja atau karyawan terutama pusat-pusat perbelanjaan. (*)