Biden Menang, Kilau Emas Semakin Cemerlang
2 min readJAMBIDAILY BISNIS – Harga emas dunia akan menuai keuntungan dari pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan mata uang Paman Sam itu merupakan imbas dari kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS.
Melansir Kitco.com, Minggu (8/11/2020), jika mata uang dolar AS terus menurun harga emas dunia diyakini bisa tembus mencapai US$ 2.000 per ons.
Logam mulia memulai reli sejak Kamis lalu dengan harga naik lebih dari US$ 50 di tengah ketidakpastian dan pelemahan dolar AS. Saat itu kandidat Demokrat Joe Biden unggul sementara terhadap lawannya Donald Trump.
Emas berjangka Comex Desember berada pada level US$ 1,954.80, naik 0,41% pada hari itu. Kenaikan itu merupakan kenaikan mingguan terbaik sejak akhir Juli.
“Emas benar-benar mengikuti dolar, krisis COVID-19, dan pembicaraan tentang stimulus,” kata Vice President MKS SA, Afshin Nabavi.
Dengan semua ketidakpastian pemilu ini di tengah gelombang virus korona kedua, emas bisa naik kembali ke level US$ 2.000 per ons minggu depan, kata Nabavi.
Menurut survei Kitco News Weekly Gold terbaru, para analis percaya sentimen bullish tengah menaungi emas. Prospek positif datang karena harga emas telah menembus resistensi kritis jangka pendek, mencapai level tertinggi enam minggu. Reli itu terjadi karena dolar AS telah jatuh di bawah level support utama, turun ke level terendah dua bulan.
Pada minggu ini 15 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak 14 pemilih atau 93% menyerukan harga emas naik minggu depan. Sementara itu, seorang analis, atau 7%, menyerukan harga yang lebih rendah.