16 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Perselingkuhan Sedang Marak Terjadi, Inilah Penyebabnya

7 min read

Hibah Hidayah

JAMBIDAILY JURNAL – Belakangan ini kasus perselingkuhan sedang marak terjadi di masyarakat. Bukan hanya dari kalangan pejabat dan artis saja, akan tetapi rakyat biasapun juga banyak yang melakukan perilaku tercela ini. Beragam alasan juga ditorehkan atas hubungan terlarang itu. Sudah tak terhitung lagi seberapa banyak kasus perselingkuhan yang terjadi di Tanah Air.

Ketika kita mengetahui pasangan selingkuh, kita cenderung melihat pada alasan-alasan eksternal dari kehidupan mereka dan bertanya “kenapa” atau “kok bisa”. Kebenaran yang tidak menyenangkannya ada di balik perilaku yang tidak terlihat selama ini atau dengan kata lain ada alasan di balik perilaku yang nampak selama ini, khususnya ketika pasangan selingkuh.

Nah inilah beberapa penyebab perselingkuhan itu terjadi:

Komunikasi yang Kurang Terjalin dengan Baik

Komunikasi merupakan kunci utama dari menjalani sebuah hubungan. Ketika komunikasi dapat terjalin dengan baik, kemungkinan besar keberhasilan menjalani sebuah hubungan pun dapat terlihat. Ketika kita hanya ingin didengar saja, tapi tidak ingin mendengar, hal tersebut juga dapat menuntun pasangan kita untuk selingkuh. Pasalnya, komunikasi itu harus terjadi secara dua arah. Jika salah satu hanya ingin didengar, maka lawan bicaranya akan merasa tidak memiliki suara untuk didengar, apalagi dalam sebuah pernikahan. Karena merasa tidak didengar pula, ia akan “mencari” hal yang dapat mengekspresikan dirinya kepada hal-hal seperti alkohol, menghabiskan banyak waktu dengan hobi, atau mencari orang lain yang dapat “mendengar” dirinya.

 

Tidak Memiliki Kecerdasan Emosional yang Baik

Memiliki kecerdasan emosional yang baik dapat menuntun kita dalam mempertahankan perasaan-perasaan yang positif dalam memiliki sebuah hubungan yang bahagia dan sehat dengan pasangan kita. Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang rendah kemungkinan memiliki intensitas untuk selingkuh, karena bisa saja selingkuh dijadikan “pelarian” dalam dirinya menyelesaikan masalah, apalagi ketika masalah tersebut datangnya dari kehidupan pernikahannya.

Hal ini juga termasuk dalam kepercayaan diri yang dimilikinya. Ketika ia kurang bisa menyatakan perasaannya dengan baik kepada pasangan dalam beberapa keadaan seperti salah paham pun akan membuat dirinya mengalihkan perasaannya pada hal lain. Merasa tidak didengar oleh pasangan pun turut menuntun dirinya merasa kesepian atau sendiri, sehingga dirinya akan mencari seseorang yang dapat membuatnya tidak merasa sendiri lagi, dengan kata lain mencari kenyamanan dari orang lain. Dikutip dari laman ibupedia.com.

 

Menginginkan Suasana yang Baru

Kata lain yang dapat merangkum hal ini adalah bosan, tentunya bosan dengan pasangannya. Laman verywellmind.com menuliskan bahwa perasaan bosan akan menuntun dirinya untuk mencari “yang lain”, serta ingin merasakan sensasi dalam pencarian tersebut. Beberapa orang mengatakan lebih memilih untuk mencari “yang lain” untuk membuat kehidupan pernikahannya menjadi lebih “hidup”, dibandingkan dengan mencari yang baru. Motivasi ini sudah melampaui rasa ingin tahu, melainkan menjadikannya sebagai sebuah kontes bagi dirinya untuk mengukur kecakapannya dalam seksual.

 

Balas Dendam

Balas dendam karena sebelumnya pernah diselingkuhi oleh pasangan juga dapat menuntun seseorang ingin selingkuh. Hal ini bisa saja terjadi pada pasangannya yang sekarang, yang tidak selingkuh, tetapi pasangan kita ingin selingkuh karena pernah memiliki pengalaman diselingkuhi. Perasaan ingin balas dendam tersebut hanya ingin memuaskan perasaan tersakiti di mana sebelumnya telah diselingkuhi, sehingga ia merasa bahwa sudah mendapat perlakuan yang “sama” terhadap apa yang dilakukan oleh pasangannya.

 

Tidak Terbuka

Laman ibupedia.com menuliskan bahwa jika kita tidak terbuka dengan pasangan, ini bisa jadi penyebab perselingkuhan juga, karena memiliki sikap terbuka sesama pasangan itu sangatlah penting. Jika pasangan kita terlihat seperti menutupi sesuatu ataupun barang-barang pribadinya Bisa jadi itu adalah salah satu pertanda bahwa pasangan selingkuh. Pasangan selingkuh akan cenderung untuk lebih “protektif” terhadap barang-barang yang sering ia gunakan, seperti handphone, laptop, atau alat lainnya yang sering mereka gunakan.

Misalkan, jika sebelumnya pasangan kita tidakpernah menggunakan password untuk membuka handphone mereka, dan sekarang ia menggunakannya, hal tersebut bisa menjadi pertanda ia menyembunyikan sesuatu dari pasangannya.

Selingkuh memang tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan untuk didengar, apalagi mengalaminya. Kita dan pasangan bisa menghindari selingkuh dari kehidupan pernikahan dengan beberapa hal yang dapat mempererat hubungan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perasaan untuk dapat saling menyenangkan satu pasangan dengan yang lainnya, pasti merupakan tujuan utama dari menjalin sebuah hubungan, apalagi kehidupan pernikahan.

 

Adapun tips untuk menghindari pasangan selingkuh sebagai berikut:

Memperkuat Keimanan

Ternyata keimanan ini merupakan kunci utama dalam sebuah hubungan yang sakinah, mawaddah dan warohmah loh. Setiap orang memiliki keimanan, nah mengutip ungkapan Imam Syafi’I, Hasan Bisri menyampaikan bahwa iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dengan sebab ketaatan dan bisa berkurang dengan sebab kemaksiatan. Di dalam ajaran islam, berselingkuh itu merupakan perbuatan dosa besar dan sangat dilarang karena itu merupakan perzinahan, seseorang yang melalukan perselingkuhan akan mendapatkan azab di Yaumul Qiyamah nanti. Jadi seseorang yang memiliki iman yang kuat insyaallah akan terhindah dari perbuatan tersebut.

 

Lakukan Kegiatan Bersama

Melakukan kegiatan bersama yang dapat meningkatkan kualitas hubungan serta membuat hubungan itu menjadi langgeng. Hal yang bisa dilakukan seperti travelling, karena itu akan mencegah dari kebosanan satu sama lain.

 

Penuhi Kebutuhan Pasangan

Laman ibupedia.com menuliskan menjadi lebih fleksibel mungkin juga dibutuhkan dalam menjalani kehidupan pernikahan. Jika ada beberapa hal yang tidak dapat dipenuhi seperti kebutuhan emosional. Intelektual, dan fisik, hal tersebut dapat menuntun pasangan untuk selingkuh. Walau sudah hidup bersama bahkan dalam waktu yang lama, kita pasti butuh untuk selalu mencari kebutuhan yang dapat terpenuhi.

Usahakan untuk selalu mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan pasangan kita saat ini. Maka dari itu, menjadi lebih fleksibel sangat dibutuhkan, sehingga hal ini dapat mencegah pasangan kita untuk mencari “yang lain”, dan hal ini juga menjauhkan kita dari perasaan takut dan bersalah dalam menjalani kehidupan pernikahan.

 

Memiliki Persetujuan

Dr. stan Tatkin, pengarang dari Wired for Love, menuliskan bahwa setiap pasangan penting memiliki persetujuan yang jelas. Persetujuan harus jelas dan bahas bagaimana menanggapi komentar orang lain, informasi apa yang ingin dibagikan (termasuk ketertarikan kepada orang lain), dan seberapa cepat kita saling memberitahu tentang pengalaman yang romantis dan menggoda.

Harus ada pembahasan yang jelas mengenai hal apa saja yang tergolong “selingkuh”, karena biasanya setiap pasangan tidak memiliki pemahaman yang sama. Seperti contoh, pasangan kita merasa tidak apa-apa menggoda teman-teman wanita mereka, serta berdansa bersama, di mana kita mungkin akan berpikir kalau hal tersebut sudah melewati batas. Setiap pasangan akan memiliki pemahaman yang berbeda tentang bentuk perselingkuhan.

 

Memahami Pasangan Kita

Keterbukaan terhadap pasangan, menjadi amunisi utama dalam memahami pasangan kita. Usahakan untuk mencari tahu apa yang menjadi kebisaan atau kesukaan pasangan kita, yang mungkin tidak diketahui oleh ibunya atau keluarganya sekalipun. Walau terkesan mudah, tetapi hal ini membutuhkan usaha yang lebih untuk dapat melakukannya kepada pasangan.

 

Lakukan Konseling bersama Pasangan

Seringkali, pemahaman kita mengenai hubungan yang sehat dan nyaman memiliki patokan dari apa yang biasa kita lihat dan rasakan sebelumnya. Menjalani konseling dapat membantu kita melihat bagaimana menjalani hubungan secara komprehensif dan membagikan kisah hidup bersama dengan cara yang menyenangkan.

 

Batasi “Kesempatan”

Maksud dari batasi kesempatan adalah selingkuh itu seringkali terjadi karena memiliki kesempatan untuk melakukannya. Travelling bersama rekan kerja, pergi sampai larut malam bersama dengan teman-teman, menghabiskan banyak waktu sendirian, dapat menuntun pasangan untuk berbuat selingkuh. Kita dapat mengatasi permasalahan ini dengan lebih sering melakukan kegiatan bersama, dengan kata lain “menutup” akses terhadap hal-hal tersebut terjadi. Sehingga, kembali lagi bahwa komunikasi yang tetap terjaga dengan baik serta rutin untuk dilakukan merupakan kunci dasar. Seperti menelepon ketika ada waktu luang di tengah-tengah kesibukan bekerja, chatting singkat untuk saling memberi kabar, atau mengirim saling mengirim gambar untuk memberikan informasi baru akan membuat masing-masing pasangan terus merasa “terhubung” dengan pasangannya.

Walaupun selingkuh menjadi hal yang tidak terdengar menyenangkan, tetapi ketika kita fokus pada hal yang positif dari pasangan kita dan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik satu dengan yang lainnya, kita akan terhindar dari perselingkuhan. Mempertahankan pernikahan membutuhkan kerjasama dari kedua pasangan untuk dapat mewujudkan kehidupan pernikahan yang bahagia serta jauh dari perselingkuhan.

 

 

Ditulis Oleh
Hibah Hidayah
Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Jambi

*Isi Artikel menjadi tanggung jawab penuh penulis, termasuk Sumber dan referensi yang dicantumkan

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 5 =