Terobsesi Pada Filsafat Kematian ‘Bulan Bujur Sangkar’ Pertunjukan dari Teater Kertas Putih
2 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – ‘Bulan Bujur Sangkar’ karya Iwan Simatupang/Sutradara Dede Sahyuni dari Teater Kertas Putih hari keempat dalam rangkaian Temu Teater Jambi 2022 (Kamis, 24/11/2022) di gedung Teater Arena, Taman Budaya Jambi.
“Bulan Bujur Sangkar secara metafora menggambarkan perlawanan terhadap sistem sosial. Sebuah harapan, keinginan, kebebasan dan kematian dengan bahasa pemajasan, tuturan idiomatik, dan pribahasa diramu oleh Iwan Simatupang dalam balutan dialektika filsafat eksistensialisme. Drama yang ditulis pada tahun 1957, juga mencoba memberikan sedikit gambaran tentang pemberontakan di berbagai wilayah Indonesia pada masa 1950an,” Tulisan Ikhsan Satria Irianto, di laman pojokseni.com berjudul “Bulan Bujur Sangkar: Alienasi Dalam Teater Eksistensialis” (30 September 2017)
Dede Sahyuni menerangkan bahwa Bulan Bujur Sangkar karya Iwan Simatupang, bercerita tentang seorang tokoh berusia 60 tahun yang terobsesi pada filsafat kematian. Baginya kematian tak hanya sebagai pintu gerbang pembebasan
“Bahkan baginya, sebagaimana filsafat yang ia yakini, kematian juga sebagai permulaan dari sebuah kehidupan. Maka, tiang gantungan yang sejak lama ia persiapkan juga menjadi karya besar yang pernah ia ciptakan,” Terang Dede Sahyuni
Bulan Bujur Sangkar
Karya Iwan Simatupang.
Sutradara: Dede Sahyuni.
Ass: Mia Deviana.
Aktor: Dodi Saputra, Putri Ayu, Sazli Rais, Dede Sy.
Penata Artistik: Romiansyah, Gatra Wahyudi. P
enata Musik: Abi, Ade, Edo.
Pimpinan Produksi m. Arasid.
Kordinator Latihan: Leni Ariminanti.
Desain: Pramuza
Taman Budaya Jambi menggelar Temu Teater Se-provinsi Jambi pada 21-24 November 2022. Temu Teater ini diselenggarakan Pemerintah provinsi Jambi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Jambi UPTD Taman Budaya Jambi, didukung penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Kebudayaan dalam bingkai Dana Alokasi Khusus (DAK).
Kepala Taman Budaya Jambi (TBJ) Eri Argawan dalam sambutan sekaligus laporannya pada seremonial pembukaan (Senin, 21/11/2022) menuturkan bahwa Temu Teater Taman Budaya Jambi merupakan kegiatan akbar teater yang menginginkan terwujudnya silaturahmi intelektual, gotong royong dan perwujudan daya cipta yang pada akhirnya berlanjut menjadi sebuah ikatan bersama membangun kebudayaan secara bersama-sama.
“Temu Teater, setelah beberapa tahun ini menjadi penting karena beberapa faktor; pertama karena Temu Teater merupakan salah satu alternatif yang memberikan jawaban dan motivasi terhadap perubahan paradigma, pola pikir dan kebiasaan kelompok teater selama ini,” Ujarnya.
Dia juga menyebutkan bahwa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Temu Teater kali ini hanya melibatkan komunitas teater yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Jambi.
“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan capaian kualitatif dari segi pelaksanaan, baik pertunjukan maupun kepanitiaan. Kita juga menginginkan tercapainya silaturahmi intelektual dan terwujudnya daya cipta. Kali ini khusus provinsi Jambi untuk meningkatkan pencapaian kualitatif pelaksanaan maupun pertunjukannya,” Tutur Eri Argawan. (*/)