Hari Kedua Workshop Seni Pertunjukan 2023 di TBJ ‘Tradisi Jambi Sebagai Objek Penciptaan Karya’
6 min readJAMBIDAILY SENI, Budaya – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPT Taman Budaya Jambi (TBJ) gelar workshop seni pertunjukan dengan menghadirkan tiga genre seni yaitu Teater, Musik dan Tari pada 25-27 Mei 2023.
Workshop menghadirkan narasumber baik dari dalam provinsi Jambi maupun dari luar tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Disbudpar Provinsi Jambi, Arif Budiman (Kamis, 25/05/2023) di gedung Teater Arena TBJ.
“Pertama-tama saya menyampaikan permohonan maaf bapak Gubernur, beliau ingin hadir namun di waktu yang sama ada rapat di Taman Mini Jakarta dan beliau meminta saya menyampaikan permohonan maaf karena belum berkesempatan hadir dan bertemu langsung dengan para budayawan, seniman, narasumber dan peserta,” Ujar Arif Budiman.
Adapun narasumber yang dihadirkan memiliki tiga genre berbeda yaitu: DR. Suhendi Afrianto, S.Kar, MM (Bandung); Hartati, M.Sn (Jakarta); Wendy HS (Padang Panjang), lalu Drs Jafar, Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar, M.Hum; Didin Sirojuddin, S.Sn; Kurniadi Ilham, S.Sn, M.Sn; dan Indra Gunawan, S.Sn, M.Sn.
Dihari kedua workshop seni pertunjukan di TBJ (Jum’at, 26/05/2023) sesi III Drs Jafar dipandu Hendry Nursal sebagai Moderator dan sesi IV Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum, dipandu Jeff Pasaribu sebagai moderator yang dihadirkan untuk 150 orang peserta dari tiga genre dan juga selain dari kota Jambi terdapat peserta Workshop dari Kabupaten Batanghari, Muarojambi, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Merangin, dan kota Sungaipenuh.
Maestro seni rupa di Jambi ini membahas tentang Menjadikan Budaya Tradisi Jambi Sebagai Obyek Kekaryaan Pengolahan/ Eksperimentasi Seni.
“Setiap karya itu sudah seharusnya dilalui dengan proses riset, kita berupaya mendapatkan sumber, bahkan melihat langsung peristiwa dalam kaitan tradisi atau upacara agar tidak terjadinya kekeliruan atau misinformasi saat dipergelarkan. Jika itu tidak dilakukan dan menjadi kekeliruan tentunya berbahaya, maka sudah seharusnya riset,” Ungkap Drs Ja’far.
“Kalaupun kita hanya bisa melihat dari referensi bacaan, ataupun dokumentasi berupa audio visual masih ada strategi lain. Perlu diingat materi tradisi, materi upacara adat bukan dihadirkan utuh kalau sudah menjadi seni pertunjukan, materi itu menjadi inspirasi,” Tutur Drs Ja’far menjawab pertanyaan peserta.
Sedangkan Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum membahas tentang Tradisi Jambi Sebagai Obyek Penciptaan Karya Musik.
“Kita tidak lagi berpikir sebatas kekayaan yang dimiliki oleh berbagai suku namun sudah harus berpikir dunia, bagaimana itu semua mendunia. Kalau kita bicara Jambi misalkan ada Ngayun Luci, Asek, Krinok, Senandung Jolo, memiliki ciri khas dan tentunya kekayaan bagi kita,” Urainya.
Disamping memberikan wawasan proses berkarya, Dia juga beberkan bentuk-bentuk musik sumber tradisional sebagai referensi, pola hingga contoh audio visual yang ditayangkan dari hasil penelitiannya.
Berikut Profil singkat Drs Ja’far dan Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum
Drs Jafar
Lahir di Kuala Enok-Indragiri Hilir provinsi Riau, Sarjana Pendidikan seni rupa 1980. Pada saat bertugas sebagai pegawai negeri sipil, pernah menduduki jabatan sebagai berikut:
a.Kasi Bina Program Bidang Kesenian Kanwil Depdikbud Provinsi Jambi (1986-1993)
b.Kepala Taman Budaya Provinsi Jambi (1993-2001)
c.Kasubdin Uasaha Sarana Dinas Budpar Provinsi Jambi (2001-2006)
d.Kasubdin Permuseuman Kepurbakalaan Seni Budaya dan Film Dinas Budpar Provinsi Jambi ( 2006-2009
e.Kepala Taman Budaya Jambi ( 2009 hingga memasuki masa pension 2011)
f.Staf Ahli Komisi IV DPRD Provinsi Jambi (2012 – 2014)
Aktivitas pameran seni rupa yang pernah dilaksanakan: Aktif mengikuti pameran sejak tahun 1976 hingga sekarang, baik di tingkat daerah, regional, nasional dan internasional.
Aktivitas Sosial Budaya:
a.Sekretaris BKKNI (Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia) Provinsi Jambi Priode 1985 – 1990
b.Pendiri SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Jambi
c.Pendiri Sanggar Seni Rupa Tanah Pilih Jambi
d.Pendiri HSRI (Himpunan Seni Rupa Indeonesia) Jambi
e.Pemrakarsa lahirnya kegiatan PLDPS (Pameran Lukisan dan Dialog Perupa se Sumatera)
f.Salah seorang penggagas lahirnya kegiatan PPSS dan Temu Karya Taman Budaya se Indonesia
g.Sebagai salah seorang pemrakarsa berdirinya Dewan Kesenian Jambi
h.Pemilik J Art Gallery & Studio
i.Aktif melaksanakan kegiatan penelitian dan penulisan buku tentang kebudayaan Jambi (1981 hingga sekarang. Tulisan yang telah diterbitkan adalah: 1). Arsitektur Tradisional Daerah Jambi 1981, 2). Tata Kelakukan dilingkungan Pergaulan Keluarga Daerah Jambi 1982, 3). Pemukiman Sebagai Kesatuan Ekosistem Daerah Jambi 1982, 4) Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jambi 1983, 5). Sekilas Perkembangan Seni Lukis Jambi 1994, 6). Dapur Dalam Kehidupan Masyarakat Jambi 1984, 7). Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jambi 1987, 8). Ragam Hias Daerah Jambi 1989, 9). Sejarah Perkembangan tari dana di Provinsi Jambi 1999, 10). Musik Kelintang Perunggu Muarasabak 2003.
Lalu 11). Alih Aksara dan Kajian Naskah Silsilah Raja-raja Jambi, Undang-Undang, Piagam dan Cerita Rakyat Jambi 2005, 12). Musik Tradisional daerah Jambi 2006, 13). Upacara Tradisional Daerah Jambi 2006, 14). Penggalian Nilai Budaya Tradisional Daerah jambi 2007, 15). Peninggalan Peradaban Jambi, Situs dan Benda Cagar Budaya 2007, 16). Alih Aksara dan Kajian Naskah Adat Raja-Raja Melayu Jambi 2007, 17). Upacara Mandi Air Masin 2012 dan 18). Cerita Anak-anak “Kemeriahan Mamdi Safar” 2015
Drs Ja’far juga Aktif menulis di media cetak, menulis makalah dan pembicara pada acara seminar, sarasehan dan dialog budaya di tingkat daerah dan nasional. Sebagai nara sumber pada Kongres kesenian Indonesia II Tahun 2005 di Padepokan Silat TMII Jakarta. Sebagai kurator seni budaya daerah Jambi serta Menjadi dewan juri penulisan bahan bacaan anak-anak tingkat provinsi Jambi 2017, 2018 dan 2019.
Prof. Dr. Mahdi Bahar, S.Kar., M.Hum
Lahir di Bukittinggi – Sumatera Barat. Setamat madrasah, gelar Sarjana Muda Karawitan diperoleh di ASKI Padangpanjang pada tahun 1983, dan program (S-1) Seniman Karawitan di ASKI Surakarta pada tahun 1985. Pada tahun 1989-1992 jabatan Pembantu Direktur Bid. Akademis (PD-I) dipercayakan oleh lembaga tempat mengabdi sebagai dosen, yang sekarang berubah bentuk menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang. Jabatan PD-I tidak membuat betah dan selanjutnya menuntut ilmu ke UGM, sehingga tamat program studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa pada tahun 1995 dengan membawa gelar Magister Humaniora.
Pada tahun 1999 mengambil program doktor bidang Ilmu Budaya (Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa) di lembaga yang sama dan selesai pada tahun 2003. Disertasi yang digarap berjudul “Perkembangan Budaya Musik Perunggu Minangkabau di Sumatera Barat”. Pada tahun 2007 dikukuhkan sebagai Guru Besar di ISI Padangpanjang. Pada tahun 2014 menamatkan Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LI, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia.
Sebagai penggelut musik tradisional Minangkabau, selain kota-kota di Indonesia, pernah mengikuti pertunjukan kesenian ke berbagai negara, baik sebagai musisi maupun sebagai komponis. Di samping peneliti, pengetahuan akademik dimuat di beberapa Jurnal Nasional Terakreditasi dan Internasional Bereputasi, Majalah, Buku, dan Harian Daerah. Menjabat sebagai Rektor ISI Padangpanjang (Periode 2011 – 2014). Sekarang dosen tetap di Prodi Sendratasik Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. (*/HN)