Coffe Morning Bersama Media, Basarnas Jambi Berbagi Pengalaman Tugas Mulia
3 min readJAMBIDAILY PENDIDIKAN – Berada dalam kondisi yang jauh dari pemukiman, di alam lepas maupun lautan luas dengan cuaca terkadang berubah secara sesaat dan cepat, menjadi bagian dari hidup seorang penyelamat bahkan terkadang nyawanya menjadi taruhan demi tugas mulia, itulah sosok yang tergabung dalam komunitas ini. Tetapi juga ada bagian kocak tak terlupakan namun dapat dipetik sehingga menjadi pembelajaran bagi siapapun.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar Coffee Morning bersama awak media (Kamis, 06/08/2020) berbagi pengalaman menjalankan berbagai misi pencarian dan penyelamatan tersebut di Kantor Basarnas Jambi, Jl. Jawa RT.07, Kel. Talang Bakung, Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi.
Kasi Ops Basarnas Jambi, Kornelis menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi serta bertukar pikiran bersama awak media. “Pertemuan ini untuk sharing pengalaman kami di lapangan namun juga kami mendapat pengetahuan dari rekan-rekan media bagaimana cara peliputan dilapangan yang baik dan benar,” ujarnya.
“Pertemuan ini menjadikan kita lebih dekat, silaturahmi yang baik tentulah dapat menambah kekuatan kita bersama dalam menghadapi berbagai musibah atau bencana kedepannya,” Tambahnya.
Dijelaskannya, awak media merupakan salah satu partner kerja sama terdepan untuk memberikan informasi ke masyarakat. Maka dari itu, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan sinergitas mengenai pengambilan berita di lapangan selama pencarian.
Coffe morning tersebut juga menghadirkan pembicara dari PWI Provinsi Jambi, Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Fitri Ulinda berpesan membuat berita harus dilengkapi dengan 5W 1H mulai dari pembuka hingga isi berita serta melihat kode etik wartawan selama dilapangan.
“Kita patuhi hal tersebut, namun tentunya wartawan saat mendapat info dan data awal dari Basarnas Jambi harus turun lagi ke lapangan dan itu memang tugasnya wartawan, sehingga berita itu Aktual,” Terangnya.
Sementara itu, Kasi Sumda Basarnas Jambi, Torang menyampaikan hingga saat ini fasilitas di Basarnas Jambi sudah cukup memadai untuk dokumentasi dan dilengkapi dengan telepon satelit untuk memudahkan memberikan informasi kepada awak media dari lapangan. Namun, terkadang wilayah tempuh yang terjal atau lembah tidak bisa mendapatkan sinyal meskipun telah menggunakan telepon satelit. “Fasilitas untuk dokumentasi sudah lengkap, namun kadang tekendala lokasi di lapangan yang sulit untuk mendapatkan sinyal,” jelasnya.
Pada momen ini, Kasi Analisis data Basarnas Jambi, Putra menyebutkan operasi SAR selama tahun 2020 mengalami penurunan drastis sejak adanya wabah Covid-19.
“Hingga Juli 2020 ini hanya terdapat 26 operasi SAR. Sedangkan, sepanjang tahun 2019 terdapat 61 operasi SAR. Tahun 2020 ini paling banyak korban kasus tenggelam, kecelakaan kapal hanya 4 kasus,” tandasnya.
Diskusi terasa hangat, berbagi sisi menarik dalam profesi masing-masing. Salah satunya ketika Kornelis, sampaikan sebuah peristiwa misi pencarian orang hilang ternyata faktanya berbeda.
“Ada peristiwa ketika kami mendapatkan informasi ada orang hilang udah lebih tiga hari, lalu kami bergerak ke lokasi melakukan pencairan, ehhh rupanya malah mendapatkan fakta lain bahwa beliau sedang berada di rumah mak muda,” Cerita Kornelis etrtawa lebar.
Diakhir diskusi, Kornelis berharap awak media dapat memberikan kritik saran terhadap informasi yang disampaikan oleh Basarnas. “Berikan kami masukan, jika ada yang kurang tepat. Intinya dalam Basarnas itu tidak ada kata Meninggal karena hanya Dokter yang boleh bilang begitu, di kami ialah Henti Nafas Henti Jantung,” Tutupnya.
(Hendry Noesae)