24 November 2024

Jambi Daily

Media Online Publik Aksara Propinsi Jambi

Mengenali Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

2 min read

Ilustrasi: Malam lailatul qadar dapat diraih dengan beribadah secara khusyuk dan penuh ketakwaan kepada Allah SWT. Namun hanya Allah yang tahu kapan tiba malam lailatul qadar. (Foto: Istockphoto/Getty Images/Choreograph)

JAMBIDAILY PENDIDIKAN – Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemuliaan. Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan malam lailatul qadar tiba. Namun, terdapat sejumlah tanda-tanda malam lailatul qadar yang dapat dijadikan pedoman.

Dengan mengetahui ciri-ciri malam lailatul qadar, setiap umat Islam dapat beribadah dengan khusyuk untuk menggapai malam lailatul qadar.

Secara harfiah, arti lailatul qadar adalah malam ketetapan. Berdasarkan dalil mengenai lailatul qadar di surat Al-Qadr, malam lailatul qadar adalah alam kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat untuk mengatur semua urusan. Malam itu sejahtera hingga terbit fajar.

Berikut tanda-tanda malam lailatul qadar.

1. Matahari bersinar tidak terlalu panas
Ustaz Mahfud Said menjelaskan salah satu ciri malam lailatul qadar adalah matahari yang tidak terlalu panas.

“Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim,” kata Mahfud kepada CNNIndonesia.com.

2. Langit tampak bersih
Berdasarkan riwayat Imam Ahmad, pada malam lailatul qadar langit tampak bersih. Di malam itu, tak ada awan.

Allah mencurahkan keberkahan dan kesejahteraan melewati pintu langit yang terbuka lebar

3. Suasana yang tenang
Malam lailatul qadar memiliki suasana yang tenang dan sunyi. Cuaca pada malam itu biasanya juga sejuk, tidak dingin dan tidak pula panas.

“Dalam Mu’jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Malam Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas,'” kata Mahfud.

4. Malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadan
Malam lailatul qadar terjadi pada malam-malam 10 hari terakhir di bulan Ramadan, terutama malam ganjil.

Namun, menurut Mahfud, sulit menentukan hari ganjil karena perbedaan waktu di muka bumi.

“Permasalahannya adalah definisi ganjil. Tidak ada jaminan hari yang kita maksud, karena ganjil suatu wilayah berbeda dengan wilayah lainnya,” jelas Mahfud.

Malam lailatul qadar dapat diraih dengan beribadah secara khusyuk dan penuh ketakwaan kepada Allah SWT. Tanda-tanda malam lailatul qadar ini bisa dijadikan patokan untuk beribadah. (ptj/NMA)/cnnindonesia.com

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − 11 =