Benarkah Makanan Beku Terkontaminasi COVID-19 Bisa Tularkan Corona? Ini Kata Ahli
2 min readJAMBIDAILY KESEHATAN – Penularan COVID-19 lewat makanan beku terus jadi bahan pertanyaan. Belum lama, Center for Disease Control and Prevention (CDC) China mengatakan COVID-19 di kemasan makanan seafood beku dapat menyebabkan infeksi.
“Ini adalah pertama kalinya di dunia penemuan mengenai virus corona yang masih aktif pada kemasan luar makanan beku,” ujar CDC China dikutip dari CNN.
Meski ada penularan lewat makanan beku, CDC menyebut risikonya masih terbilang sangat rendah.
Terkait hal ini, para ahli sepakat walaupun ada jejak COVID-19 pada kemasan makanan beku, virus tersebut tidak bisa menimbulkan infeksi.
“Sampai sekarang, tidak ada bukti penularan dari kemasan, terutama kemasan makanan beku, ke manusia,” kata Amira Roess, PhD, MPH, profesor kesehatan dan epidemiologi global di Universitas George Mason di Virginia, kepada Healthline.
Roess menambahkan berdasarkan data saat ini, jumlah virus yang ditemukan pada kemasan makanan tidak cukup untuk menimbulkan risiko infeksi pada manusia.
Hal senada juga diungkap oleh Rodney Rohde, PhD, ahli mikrobiologi dari Texas. Ia mengatakan virus tidak dapat bereproduksi di luar sel inang.
Dengan kata lain, virus menjadi rapuh saat berada di luar inang. Tidak seperti bakteri, virus dapat tetap hidup di permukaan selama berjam-jam atau berhari-hari. Tapi, mereka tidak dapat bereproduksi, dan dengan demikian pada akhirnya akan mati serta tidak menimbulkan infeksi.
“Meski risikonya tidak nol, tapi itu (risiko penularan lewat makanan beku) sangat rendah,” tegas Rohde.