Penyintas Covid-19 Mengingatkan Pentingnya Perilaku Hidup Sehat
2 min readJAMBIDAILY OLAHRAGA – Salah satu penyintas covid-19 yang berprofesi sebagai wartawan di Jambi mengingatkan pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS) dengan begitu dapat memperkuat imunitas tubuh.
Dia ialah Juanda yang sempat merasakan berada di berada di rumah isolasi-Gedung Bapelkes, Kawasan Pijoan Kabupaten Muarojambi.
Pasca setelah dinyatakan sembuh dan terbebas dari covid-19, Juanda kini tidak menyia-nyiakan waktunya aktif berolahraga di sela-sela kesibukannya dalam mencari informasi yang akan disajikan kepada masyarakat luas.
“Selama disana kami melaksanakan semua anjuran dari para dokter, melakukan aktivitas serta pola hidup sehat. Seperti senam pagi, berjemur, tidur teratur juga kami selalu dihibur lewat suara-suara musik agar tetap kami tetap berada dalam kondisi ceria dan bahagia disana,” Cerita Juanda, kepada jambidaily.com.
“Sehat itu mahal,” Tambahnya mengajak masyarakat luas agar menerapkan hidup sehat (Minggu, 01/11/2020).
Juanda rajin melakukan gowes bersama keluarga pada sore hari, terutama di hari-hari libur dari rutinitas. “Kunci sehat itu sebenarnya ada pada diri kita sendiri, mau sehat atau sakit? Maka kuncinya adalah perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga pola makan, istirahat yang teratur dan tentunya rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan bergizi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, olah raga menjadi salah satu yang sangat diperlukan untuk mengusir virus Covid-19,” Ajak Juanda
“Jika kekebalan tubuh (imunitas) Kita Kuat, tentunya virus itu tidak sembarangan merayap di tubuh kita, iya akan kalah dan pergi dengan sendirinya. Pesan saya, biasakan berolahraga paling tidak tiga puluh menit dalam satu hari, serta perbanyak konsumsi air putih,” Tandasnya.
Sebelumnya Dodi yang juga berada dalam satu ruang isolasi bersama Juanda, berbagi cerita bahwa berjemur dan olah raga menjadi rutinitas.
“Sambil berjemur, pasien diajak berolahraga senam. Seorang nakes merangkap menjadi instruktur senam, diiringi dengan musik bergenre riang gembira. Waktu untuk berjemur dan senam diberikan sekitar 30 menit untuk setiap sesinya. Cukup untuk membuat keringat bercucuran,” Ungkapnya (Jum’at, 30/10/2020).
“Seusai senam, seluruh pasien kembali masuk ke kamar isolasi. Tidak boleh keluar lagi, sampai keesokan paginya. Selama berada di kamar, pasien punya waktu istirahat sangat banyak. Bisa tidur siang. Malam tidur lebih cepat. Istirahat cukup termasuk salah satu kunci penyembuhan pasien Covid-19,” Pungkas Dodi, dalam tulisan berjudul Kisah Pasien Covid-19 dari Kamar “Wiro Sableng”
(Hendry Noesae)